TERAPI
SULIH HORMON
Hormone replacemen therapy atau yang
diterjemahkan sebagai terapi sulih hormone didefinisikan sebagai : 12
A. Beberapa Cara Pemberian Terapi Sulih Hormon
Sulih hormon dapat berisi estrogen saja atau kombinasi dengan
progesteron. Pilihan rejimen
yang digunakan bergantung pada riwayat histerektomi. Untuk wanita yang tidak menjalani histerektomi, umumnya diberikan
kombinasi dengan progesteron untuk mengurangi
risiko terjadinya keganasan pada uterus.
a. Rejimen I, yang hanya mengandung estrogen
Rejimen
ini bermanfaat bagi wanita yang telah menjalani his terektomi. Estrogen diberikan setiap hari tanpa terputus.
b. Rejimen II, yang
mengandung kombinasi antara estrogen dan progesteron.
♦ Kombinasi sekuensial: estrogen diberikan kontinyu, dengan progesteron
diberikansecara sekuensial hanya untuk 10-14 hari (12-14 hari) setiap siklus
dengan tujuanmencegah terjadinya hiperplasia
endometrium. Lebih sesuai
diberikan padaperempuan pada usia pra atau perimenopause yang
masih menginginkan siklushaid.
♦
Estrogen
dan progesteron diberikan bersamaan secara kontinyu tanpa terputus. Cara ini akan tnenimbulkan amenorea, Pada 3-6 bulan pertama dapat
saja terjadiperdarahan bercak.
Rejimen ini tepat
diberikan pada perempuan pasca menopause.
Dosis Anjuran Sulih Estrogen
Jenis
|
Kontinyu
|
Dosis
|
Estrogen konjugasi
|
Oral
|
0,3-0,4 mg
|
17 b estradol
|
Oral
Transdermal
Subkutan
|
1-2 mg
50-100 mg
25 mg
|
Estradol valerate
|
Oral
|
1-2 mg
|
Estradol
|
Oral
|
0,625-1,25 mg
|
Dosis Anjuran Sulih progesterone
Jenis
|
Sekuensial
|
Kontinyu
|
Progesteron
|
300 mg
|
100 mg
|
Medroksiprogesteron asetat (MPA)
|
10 mg
|
2,5-5 mg
|
Siproteon asetat
|
1 mg
|
1 mg
|
Didrogesteron
|
10-20 mg
|
10 mg
|
Normogestrol asetat
|
5-10 mg
|
2,5-5 mg
|
B. Efek Samping Terapi Sulih Hormon
Seperti semua obat lainnya, sulih hormon dapat menimbulkan efek samping.
Efek samping terkait estrogen berupa mastalgia (nyeri pada payudara), retensi
cairan, mual, kram pada tungkai
dan sakit kepala. Kenaikan tekanan darah dapat terjadi, namun sangat jarang. Perlu untuk menginformasikan kepada
pasien bahwa mastalgia tidak berkaitan dengan kanker payiidara. Sedangkan efek
samping terkait progestin antara lain retensi cairan, kembung, sakit kepala dan mastalgia, kulit
berminyak dan jerawat, gangguan mooddan gejala
seperti gejala pramanstrual.
Perdarahan vagina merupakan keluhan yang sering ditemui dan meresahkan
pasien. Penggunaan progestin kontinyu dapat menyebabkan perdarahan vagina
yang tidak dapat diprediksi polanya, dengan atau tanpa spotting selama
beberapa bulan. Sebanyak 5-20% dari wanita
mi bisa pernah mengalami amenorea dan mungkin beralih ke terapi hormon siklik
yang memberikan pola perdarahan yang lebih dapat diprediksi. Keluhan-keluhan
ini menghilang sendiri dalam beberapa bulan
atau dengan mengganti jenis dan dosis sulih hormon. Pada pemakaian
plester dapat terjadi iritasi kulit.
Banyak orang berpendapat bahwa pemakaian terapi sulih hormon dapat menyebabkan penambahan berat badan namun berbagai penelitian tidak
membuktikan adanya hubungan antara sulih hormon dengan kenaikan berat badan
permanen. Nafsu makan memang meningkat,
namun diperkirakan akibat wanita tersebut merasa sehat dan nyaman.
Pemberian terapi sulih hormon mempengaruhi distribusi lemak, terutama pada panggul dan paha, namun tidak pada perut. Perlu
diingat bahwa 45% wanita mengalami kenaikan berat badan pada usia 50-60
tahun meskipun mereka tidak mendapatkan terapi sulih hormon.15
C. Batasan masa klimakterium:
Berdasarkan
perkembangan aging process, penurunan kadar horinon estrogen mulai
terjadi sejak usia 35 tahun. Penurunan kadar hormon
tersebut, secara klinis akan menyebabkan gangguan haid yang berlangsung sampai umur 45 tahun (Klimakterik awal).
Gejala gangguan haid ini
makin nyata ketika memasuki usia menopause (49-51 tahun) yarn berlanjut sampai umur 55 tahun (masa perimenopause, 46-55
tahun). Selanjutnya wanita masuk ke masa klimakterium akhir (56-65 tahun).
|
· · · ·
|
|
|
|
Klimakterik
Awal
|
Perimenopause
|
Klimakterik
Akhir
|
No comments:
Post a Comment