ASUHAN
PADA BAYI DENGAN PENYAKIT YANG LAZIM PADA BAYI
Miliariasis
Miliariasis (
biang keringat) adalah dermatosis yang disebabkan oleh retensi keringat akibat
tersumbatnya pori kelenjar keringat sehingga pengeluaran keringat tertahan yang
ditandai dengan timbulnya vesikel miliar di muara kelenjar keringat. Biasa
terjadi atau timbul bila udara panas atau lembab.
Ada 3 macam
miliariasis:
Gejala :
miliariasis kristalina
-
Terjadi atau timbul pada pasien yang demam
-
Lesinya berupa vesikel bentuknya kecil
-
Menyerupai titik embun berukuran 1-2 mm
-
Biasanya timbu setelah berkeringat
-
Vesikel mudah pecah akibat trauma karena gesekan
dengan pakaian
-
Tidak memberi keluhan dan dapat sembuh dengan
meninggalkan sisik halus
Gejala : miliariasis
rubra
-
Adanya popula vesikal dan entema disekitarnya
-
Disertai rasa gatal dan pedih … dan sekitarnya.
-
Sering
terjadi pada daerah yang tertutup pakaian terutama pada daerah dada punggung.
Gejala :
miliariasis protumda
-
Vesikeldengan nama kulit timbul sebagai papula
tak gatal dan tak meradang biasa terjadi setelah serangan miliaria rubra.
Penatalaksanaan
Prinsip :
-
Mengurangi produksi keringat dan menghilangkan
sumbatan
-
Pelihara kebersihan tubuh bayi
-
Upayakan kelembaban suhu lingkungan yang sejuk
dan kering
-
Gunakan pakaian yang tidak terlalu sempit dan
tebal serta menyerap keringat.
-
Segera ganti pakaian bayi yang basah dan kotor
-
Dapat diberkan bdak salicil 2% dan dapat
ditambahkan menthol 0,5% - 2% bersifat
mendinginkan …
Diare
-
Pengertian diare
Keadaan, frekuensi BAB lebih dari 4 kali pada bayi dan lebih dari tiga
kali pada anak, dengan konsistensi feses cair, dpat berwarna hijau, atau
barcampur lendir dan darah atau lendir saja.
-
Gejalak klinik
Cengang, gelisah, suhu badan meningkat, nafsu makan menurun, tinja cair,
terkadang lendir dan darah, warna tinja lama-kelamaan hijau, anus lecet, tinja
lama-kelamaan menjadi asam akhirnya nampak dehidrasi, berat badan turun, turgor
kulit menurun, maya dan ubun-ubun cekung, selaput lendir dan mulut kering.
-
Etiologi
à
Factor infeksi
à
Factor malabrorsi
à
Factor makanan
à
Factor psikologis
Penatalaksanaan
à
Mengganti cairan yang hilang dengan memberikan
cairan
à
Makanan tetap diberikan
à
Tidak diberikan obat anti diare, antibiotic
hanya diberikan atas indikasi
à
penyuluhan
Rencana
terapi A
1.
Beri anak cairan lebih banyak dari biasanya
·
Cairan rumah tangga : bubur, sop,air tajin.
·
Asi, larutan gula, garam, dan oralit.
2.
Beri anak makan
3.
Bawa ke petugas kesehatan
·
Bila mata jadi cekung, sangat kurus, demam,
tidak mau makan dan minum seperti biasa keliatanya tidak nertambah baik.
Rencana
terapi B
-
Bila anak minum lebih banyak oralit mak berikan
-
Dorong ibu memberikan asi
-
Bayi kurang dari6 bulan tidak dapat asi maka berikan
100-200cc air masak.
Rencana
terapi C
-
Beri cairan IV segera, bila bias beri oralit
nilai tiap 1-2jam bila hidrasi tidak tercapai percepat btetesan IV dan juga
diberikan oralit (dirumah sakit).
4.
Obstipasi
Pengertian
Lebih dari 90% BBL akan mengeluarkan makanan dalam 24 jam pertama
sedangkan sisanya akan mengeluarkan dalam 36jam pertama kelahiran. Jika hal ini
tidak terjadi maka harus di p[erkirakan dengan adanya obstifasi. Obstipasi di
defenisikan dengan tidak adanya pengeluaran tinja dalam 3 hari atau lebih.
Bahwa harus ingat bahwa ketidak aturan defekasi bukanlah merupakan obstipasi
pada bayi yang menyusui pada ibunya terjadi keadaan berupa defekasi 5-7 hari
dan tidak menunjukan adanya gangguan hal ini masih dikatakan dalam keadaan
normal.
Penyebab
obstipasi
-
Adanya enyakit seperti atresia, stenosia,
megakolon, genglionik, congerital ( penyakit hirschprang ) obstreksi bolus usus
ileus mekonium atau sumbatan mekonium, hal ini di curigai terjadi pada neoratus
yang tidak engeluarkan mekorium dalam 36 jam.
-
Pada anak-anak biasanya obstipasi terjadi pada
saat atau setelah sakit karena kekurangan cairan. Usus akan kembali setelah
anak medapat cukup makanan, adanya gangguan pada usus dimana anak akan merasa
nyeri dimana akan mengalami BAB sehingga anak akn memilih menahan BAB.
-
Penyebab lain dari obstipasi adalah diet,
misalnya: tidak adanya serat selulosa untuk mendorong terjadinya peristaltic.
Tanda –
tanda
Pada neonatus
dikatakan mengalami obstipasi jika tidak mengeluarkan mekonium dalam 36 jam
pertama, pada bayi jika kita nilai jika bayi tersebut tidak BAB dala 3 hari
atau lebih. Jika obstipasi ini merupakan gejala dari suatu penyakit maka akan
ada gejala dari penyakit tersebut yang menyertai obstipasi begitupun yang
terjadi pada balita.
Penatalaksanaan
Mencari penyebab
dari obstipasi tersebut:
-
Pada neoratus prinsipnya di perhatikan yang
mengalami permasalahan yang mengalami obstipasi ini. Jika kita telah mengetahu
baru bias menentukan tindakan yang akan dilakukan pada bayi yang menyusu pada
ibunya jika mengalami ketidak teraturan BAB 5-7 hari dan tidak adanya gangguan,
masih dikatakan normal tetapi jika menimbulkan adanya gangguan harus dicurigai
adanya penyakit
-
Melegakan kembali kebiasaan defekasi yang normal
yang normal dengan memperhatikan gizi
-
Pengosongan rectum dilakukan jika tidak ada
kemajuan setelah dianjurkan untuk melegakan kembali kebiasaan defekasi bisa
dengan disinfaksi digital, enema minyak zaitun, ini diberikan kepada anak
balita.
ORAL
TRUSH
Oral trush
adalah penyakit denagn gejala terdapatnya lesi pada mulut berwarna putih dan
membentuk plak-plak yang berkeping menutupi seluruh atau sebagian lidah, kedua
bibir serta gusi mukosa pipi.
Penyabab
à
Merupakan infeksi yang disebabkan oleh sejenis
jamur (candida alblean) yang merupakan organisme penghuni kulit dan mukosa kulit,
vagina s erta saluran cerna.
Tanda-tanda
gejala
-
Terdapatnnya lesi pada mulut berwarna putih dan
membentuk plang yang berkeping menutupi seluruh atau bagian lidah, kedua bibir,
gusi, serta mukosa pipi.
Penatalaksanaan
-
Umumnya dapat sembuh sendir, lebih baik jia
diobati dengan pemberian satu liter larutan nystatin (100.000 Unit) 4x permenit
-
Bisa diolesi dengan gentian violet nystatin
DIAPERRAS
(RUAM POKOK)
Diaper Rash atau
merupakan akibat akhir karena kontak terus menerus dengan keadaan lingkungan
yang tidak baik.
Penyebab
-
Kebersihan kulit yang kurang terjaga
-
Jarang ganti popok setelah bayi BAK dan BAB
-
Udara atau suhu lingkungan yang terlalu panas
-
Akibat mencret
-
Reaksi kontak, terhadap karet, plasatik
detergen.
Tanda dan
gejala
-
Irtasi pada kulit yang terkena, muncul sebagai
enytema
-
Erupsh pada daerah kontak yang menonjol seperti
pantat, alat kemaluan, perut bawah, paha atas
-
Keadaan lebih parah apabila terdapat
erytheymotosa vesicula dan ulcerasi
Penatalaksanaan
-
Daerah yang terkena diapers, tidak boleh terkena
air
-
Membersihkan kulit yang iritasi menggunakan
kapas halus yang mengandung minyak
-
Segera bersihkan dan keringkan bila anak BAB /
BAK
-
Posisi a nak tidur diatur supaya tidak menekan
daerah iritasi
-
Usahakan memberikan TKTP
-
Perhatikan kebersihan kulit dan tubuh secara
keseluruhan
-
Pelihara kebersihan pakaian dan alat-alat
SEBORHOE
Pengertian
Penyakit kulit
berupa sisik yang berlemak dan eritema pada daerah yang terdapat banyak
kelenjar sebasea dan daerah kepala
Penyebabnya
belum diketahui
Pengobatan belum
diketahui
Dapat diberikan
:
Pemakaian krim
yang mengnadung selenium sulfat atau Hg presepitatus albus 2%
No comments:
Post a Comment