Powered By Blogger

Monday, May 28, 2012

PENYAKIT MAAG


BAB I
PENDAHULUAN

Penyakit maag banyak diderita oleh penduduk Indonesia. Oleh karena itu penulis mencoba untuk menjelaskan pengertian dan penyebab penyakit maag serta beberapa gangguan pencernaan (muntah dan diare). Disertai beberapa langkah praktis untuk mengatasi dan mencegha tau menghindarinya.
Mengingat pengetahuan dan pengalaman penulis masih sangat terbats, maka penulis sadar bahwa makalah ini masih banyak kekurangan.

BAB II
PENYEBAB PENYAKIT MAAG

Ganguan pencernaan, oleh masyarakat umum biasa disebut "penyakit maag", namun sebenarnya istilah "penyakit maag" tersebut tidak digunakan untuk menyebut sutu gejala penyakit, yang didalam ilmu kedokteran dikenal sebagai "peptic ulcer". Penyakit ini secara umum dapat diartikan sebagai adanya tukak atau luka bernanah didalam saluran pencernaan. Luka tersebut terutama sering terjadi di dalam lambung. (belanda : maag) dan usus dua bels jari.
Mengapa penyakit maag dapat terjadi ? hingga saat ini teori yang diterima oleh dunia kedoktern menyatakan bahwa penyakit maag disebabkan oleh adanya HCL dalam jumlah yang berlebihan didalam lambung. Kelebihan kadar HCL dalam cairan lambung dan jaringan usus halus dua belas jari. Jaringan yang rusak akan menjadi luka bernanah yang menyerupai luka sariawan dibibir (stomatitis)
Selanjutnya, "apakah yang menyebabkan terjadinya produksi HCL yang berlebihan dilambung ?" untuk menjawab pertanyaan ini, para ahli kedokteran sependapat menyatakan bahwa produksi HCL yang berlebihan didalam lambung, disebabkan terutama oleh adanya ketegangan atau strss mental/jiwa yang cukup berat.
Penyakit maag yang diakibatkan oleh produksi asam lambung yang berlebihan, dapat diperparah oleh kondisi-kondisi sebagai berikut :
1.      Waktu makan yang tidak teratur.
2.      Gizi atau kualits makan yang kurang baik.
3.      Jumlah makanan terlalu banyak atau bahkan terlalu sedikit.
4.      Jenis makanan yang kurang cocok atau sulit dicerna.
5.      Kurang istirahat
6.      Porsi pekerjaan yang melebihi kemampuan fisik / psikis.
Dengan demikian, dapatlah dipahai apabila sakit maag sering menyerang orang-orang yang banyak mengalami ketegangan psikis atau batin, orang yang hidupnya kurang teratur dan selalu diburu waktu karena tingkat kesibukan yang tinggi, misalnya seorang pedang atau pegawai suatu perusahaan swasta, wartawan, sopir bis dan lain sebagainya.

BAB III
GEJALA PENYAKIT MAAG

Sebenarnya, ada banyak penyakit yang dapat menyerang saluran pencernaan manusia. Penyakit- penyakit tersebut, tercakip dalam satu bidang ilmu kedokteran yang disebut "Gastroentologi". Adapun penyakit gangguan pencernaan yang dikenal masyarakat umum sebagai penyakit maag, sebenarnya secara medis dapat dibedakan menjadi emapt jenis penyakitsebagai berikut :
1.      Tukak lambung dan usus (peptic ulculer)
2.      Gastritis
3.      Salah cerna (dyspepsia)
4.      Penyakit refluk gastro esofagus (gerd)
Keempat penyakit tersebut, merupakan penyakit yang paling sering menggangu kesehatan, terutama saluran pencernaan manusia. Meskipun penyebab (kausa) ketiga penyakit tersebut  berbeda, namun dalam manifestasi klinik dan juga fase perkembangan penyakitnya, adalah serupa dan saling mempengaruhi.
1.      Tukak Lambung dan Usus (Peptic Ulcer)
Tukak lambung atau usus merupakan luka atau kerusakan pada jaringan saluran pencernaan yang secara langsung berhubungan dengan cairan getah lambung. Luka atau kerusakan tersebut, terutama terjadi pada lambung (Gastric Ulcer).
Gejala klinik yang paling sering terjadi adalah rasa nyeri (rasa sakit yang menggigit) di daerah ulu hati (Epigastrium). Rasa nyeri ini bersifat kronik-periodik, ritmik, dan menetap posisinya.
Adapun pengertian ritmik adalah. rasa nyeri yang timbul  menurut irama tertentu yang sering disebut  "hunger-pain-food-relief dan "noctural-paitt'. "Hunger-pain-food-relief' berarti apabila perut dalam kondisi kosong, maka akan timbul rasa sakit/ nyeri. Rasa nyeri  akan tersebut hilang setelah lambung terisi makanan. Hal ini dapat dijelaskan sebagai berikut bahwa pada saat perut kosong otot atau jaringan lambung akan saling bergesekan  menimbulkan rasa perih pada ulkus/ luka-luka bernanah tersebut. Hal demikian juga akan terjadi pada waktu malam  hari (noctural), saat perut kosong, Namun, pada. pagi hari , walaupun perut dalam kondisi kosong, tidak akan timbul rasa  nyeri.
Kualitas rasa nyeri tersebut dikatakan menetap dan posisi rasa sakit sering dapat ditunjukkan dengan ujung jari, Masya-rakat secara umum, akan menunjukkan posisi rasa nyeri dan panas di ulu hati.
2.      Gastritis
Gastritis merupakan radang pada jaringan dinding lambung yang timbul akibat infeksi virus atau bakteri patogen yang masuk ke dalam saluran pencernaan. Namun, gastritis juga dapat tim­bul setelah minum alkohol atau kopi serta memakan makanan yang merangsang, pedas, atau sulit dicerna.
Gejala dan tanda gastritis antara lain adalah timbulnya rasa penuh dalam perut, mual/muntah dan rasa tidak enak setelah , makan, kadang-kadang timbul perdarahan pada lambung yang menyebabkan gangguan kurang darah (anemia pernicosa).
3.      Salah Cerna (Dyspepsia)
Salah cerna atau pencernaan yang tidak sempurna (indi-gestio), ditandai dengan timbulnya rasa sakit pada perut atau perasaan yang tidak enak setelah makan, perut kembung/banyak gas (flatulence), dan kadang-kadang timbul rasa mual atau muntah.                                  
Salah cerna sering diakibatkan karena makan yang terlalu cepat serta tidak dikunyah dengan baik. Di samping itu, juga dapat disebabkan jumlah (kuantitas) makanan yang berlebihan, dan kualitas makanan yang tidak begitu baik, misalnya terlalu pedas dan terlalu keras atau berlemak, sehingga terlalu merangsang atau sulit dicerna. Selain itu, salah cerna juga dapat disebabkan oleh terlalu banyaknya merokok, minum alkohol dan obat-obatan misalnya aspirin.
4.      Penyakit Refluks Gastro Esofagus (GERD)
Penyakit refluks gastro esofagus terjadi karena adanya aliran balik asam lambung menuju ke esofagus (kerongkongan). Hal ini sebenarnya biasa terjadi pada setiap orang. Namun, apabila jumlah asam lambung berlebihan dan sangat sering timbul, maka akan menyebabklan beberapa gejala sebagai berikut.
a.       Rasa panas seperti terbakar di dalam dada (heart burn) yang biasanya terjadi setelah makan.
b.      Regurgitasi (adanya rasa asam yang naik ke mulut).
c.       Kesulitan dalam menelan.
d.      Sakit pada dada atau perut atas.
Pengobatan GERD dapat dilakukan dengan cara step down approach, yaitu sebagai berikut.             
  1. Pertama, digunakan obat penghambat/kontrol asam yang kuat pada awal terapi.
  2. Kedua, dosis obat dikurangi selama beberapa minggu/bulan.
  3. Ketiga, diet makanan dengan menghindari makanan yang   merangsang produksi asam lambung berlebihan.


BAB IV
PENYEMBUHAN  PENYAKIT MAAG

Dengan memahami sebab-musabab penyakit maag, maka diharapkan dapat dengan mudah pula memahami bahwa tidak ada tablet ataupun obat yang dapat menyembuhkan penyakit maag secara total dan cepat. Meskipun banyak iklan yang mempropagandakan khasiat beberapa obat yang dapat menyem­buhkan penyakit maag secara cepat dan manjur.
Penyembuhan penyakit maag, terutama harus dilakukan dengan memperhatikan diet makanan yang sesuai. Adapun obat-obatan yang banyak diperdagangkan dan beredar di pasaran, hanyalah berfungsi membantu proses penyembuhan dan mengurangi rasa nyeri.
Diet pada penyakit maag bertujuan untuk memberikan ma­kanan dengan jumlah gizi yang cukup, tidak merangsang, dan dapat mengurangi laju pengeluaran getah lambung, serta menetralkan kelebihan asam lambung. Oleh karena itu, diet harus memenuhi beberapa persyaratan sebagai berikut.
1.      Mudah dicerna.
2.      Tidak merangsang pengeluaran getah lambung dalam jumlah yang banyak.
3.      Porsi makanan kecil namun diberikan berkali-kali.

Diet bagi pendertia sakit maag, juga harus disesuaikan dengan tingkat keparahan penyakit yang diderita. Oleh karena itu, diperlukan konsultasi dengan dokter dan ahli gizi. Namun, secara, umum ada pedoman  yang harus diperhatikan yaitu sebagai berikut :
1.      Makan secara teratur pada jam tertentu, Mulailah makan pada pagi hari pukul 07.00. Aturlah tiga kali makan lengkap dan tiga kali jajan/makanan ringan. Atau dengan kata lain, tiap tiga jam sekali, perut harus diisi dengan makanan.
2.      Makanlah dengan tenang, jangan terburu-buru. Kunyah makanan hingga hancur/lumat menjadi butiran lembut. Dengan demikian, dapat membantu meringankan kerja lambung.
3.      Makan dalam porsi secukupnya saja, jangan dibiarkan pe­rut kosong, namun jangan sampai juga makan berlebihan sehingga perut terasa sangat kenyang.
4.      Pilihlah makanan yang lunak atau lembek, yang dimasak dengan cara direbus, disemur, atau ditim. Bahan makanan jangan digoreng, karena makanan yang digoreng biasanya menjadi keras dan sulit dicerna.
5.      Jangan makan makanan yang terlalu panas ataupun terlalu dingin, karena akan menimbulkan rangsangan thermis. Pilihlah makanan yang hangat (temperatur mendekati temperatur tubuh).
6.      Hindari makanan yang pedas atau asam. Janganlah mempergunakan bumbu yang merangsang, misalnya cabai, merica, dan cuka.
7.      Jangan minum alkohol atau minuman keras, kopi, teh kental, dan kurangi merokok.
8.      Dianjurkan untuk minum susu, karena selain bisa menetralkan asam lambung yang berlebihan, susu juga mengandung banyak protein dan kalsium yang sangat berguna dalam proses penggantian sel-sel jaringan tubuh.
9.      Hindari pemakaian obat yang dapat menimbulkan iritasi lambung, misal: aspirin, vitamin C, dan lain sebagainya.


BAB V
PENGOBATAN PENYAKIT MAAG

Pengobatan  yang dilakukan  terhadap penyakit maag, dapat dibedakan menjadi dua yaitu sebagai berikut.
5.1  Pengobatan Umum
Pengobatan umum bagi penderita sakit maag dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut.
a.       Usahakan dapat beristirahat cukup. Pada maiam hari, usa-hakan untuk dapat tidur selama ± 8 jam, dan pada siang hari dapat beristirahat dengan duduk rileks atau berbaring selama ± 1 jam.
b.      Melatih diri untuk bekerja dengan tenang, tidak terburu-buru.
c.       Hindari stres, hadapilah kenyataan hidup sebagaimanan adanya, dan usahakanlah untuk menghilangkan ketegang-an ataupun kecemasan.
d.      Mengatur diet makan yang sesuai, jangan minum alkohol, dan hentikan kebiasaan merokok.
5.2  Pemberian Obat
Macam atau jenis obat yang dapat diberikan dalam pengobatan para penderita maag, adalah sebagai berikut.
  1. Antasida
Yang paling banyak digunakan dalam terapi penyakit maag, nneskipun  sebenarnya bukanlah  obat penyembuh tukak ada, namun  hanya berfungsi sebagai pengurangan_rasa_nyeri_Aniasida berfungsi untuk  mempertahankan pH cairan lambung antara 3-5. Obat antasida ini harus diberikan minimal satu jam sesudah makan. Hal ini disebabkan adanya "efek Buffer" dari makanan dan merupakan jangka waktu yang diperlukan untuk mengosongkan kembali isi lambung.
Namun antosida memiliki efek__samping. Beberapa efek samping yang sering muncul adalah diare dan sembelit. Garam magnesium yang terkandung di dalamnya, umumnya menyebabkan diare, sedangkan garam aluminium cenderung menyebabkan sembelit. Untuk mengatasi efek samping tersebut, banyak pabrik yang memproduksi obat dengan cara meng-kombinasikan antara garam magnesium dan garam aluminium yang masing-masing dengan dosis yang kecil.
Qbat antasida yang banyak beredar di pasaran antara lain adalah Alumy, Actal,_Aludona, Antimaag, Gelusil, Neosanmaag, promoag dan_masih banyak  banyak yang lain. Obat antasida yang berbentuk suspens (cairan), lebih_efektif daripada_yang berbentuk tablet.
  1. Simetidin dan Ramitidin                              
Kedua obat yang tergolong dalam jenis anti-histamin ini, merupakan obat-obatan yang tergolong baru jika dibandingkan dengan antasida. Simetidin mulai digunakan pada tahun 1977, sedangkan Ramitidin mulai digunakan pada tahun 1981. Kedua obat tersebut berfungsi untuk merintangi secara selektif efek histamin terhadap reseptornya dalam jaringan lambung. Sehingga dengan demikian, sekresi asam lambung dan pepsin dapat ditekan, nilai pH cairan lambung akan bertambah, tukak lambung berkurang, dan keluhan nyeri dapat berkurang atau bahkan hilang.
  1. Obat Tradisional
Rimpang kunir (kunyit = Curcuma domestica Val) dan rimpang temu lawak (Curcuma xanthor rhiza Roxb), dapat digunakan sebagai obat tradisional untuk mengatasi gangguan pencernaan (indigestio). Penggunaannya adalah sebagai berikut: 1 buah rimpang kunir dan 1 buah rimpang temu lawak diparut, kemudian direbus dengan 1,5 gelas air putih. Selanjutnya, air beserta ampas parutannya diminum 3 kali dalam 1 hari sesudah makan. Bagi yang suka, dapat ditambahkan garam dan gula secukupnya.

BAB VI
PENUTUP

Kesimpulannya adalah kita sebagai mahluk hidup haruslah menjaga pola makan supaya jangan gampang terkena penyakit maag, dan juga harus memilih makanan yang baik buat dikonsumsi agar kita tidak gampang terkena penyakit dan daya tahan tubuh kita juga kuat / tidak lemah.


No comments:

Post a Comment