BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Sebelum tahun 1967 masalah kependudukan belum dapat
perhatian yang sewajarnya dari pemerintah karma menganut paham bahwa jumlah penduduk
yang besar merupakan potensi yang besar untuk untuk menggali dan mengolah
sumber kekayaan alam Indonesia.
Masalah kependudukan khususnya gagasan terhadap KB
telah dimulai sejak tahun 1950 dan tahun 1957 mulai di organisasikan
pelaksanaannya oleh suatu organisme swasta yang disebut ”PERKUMPULAN KELUARGA
BERENCANA (PKBI)”
Paradigma program KB Nasional telah dirubah isinya dari
mewujudkan “Norma Keluarga Kecil Bahagia Dan Sejahtera” (NKKBS) menjadi
“Keluarga Berkualitas Tahun 2015” yaitu keluarga yang sejahterah, sehat, maju,
mandiri, memiliki jumlah anak yang ideal, berwawasan kedepan bertanggung jawab,
harmonis dan bertaqwa kepada tuhan yang maha esa.
1.2 Tujuan
-
Dapat mengetahui tentang pengarahan kontrasepasi
implant khususnya dan umumnya bagi pembeca
-
Mengetahui dari keuntungan metode kontrasepsi dan non
kontrasepsi
-
Dapat mengetahi cara kerja dari metode kontrasepsi
implant
-
Mengetahui tentang penggunaan pemasangan kontrasepsi
implant yang boleh dan tidak boleh menggunakan metode tersebut
-
Dan mengetahui kapan waktu mulai menggunakan
kontrasepsi implant
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1
Pengertian
Kontrasepsi implant adalah kontrasepsi yang ditanam di
bawah kilit, guna untuk mengukur fertilitas untuk membantu seseorang, individu
atau suatu keluarga melengkapi tujuan tertentu seperti :
1.
Menunda kelahiran anak pertama
2.
mengatur jarak atau jumlah kelahiran
3.
mengakhiri fertilitas setelah mencapai sejumlah anak
yang di inginkan
4.
menanggulangi kemandulan, pendidikan hidup keluarga,
nasihat perkawinan dan nasihat keturunan.
2.2 Profil
·
Efektif 5 tahun untuk norplan, 3 tahun untuk
jadena, indopaln dan implanon
·
Nyaman
·
Dapat dipakai oleh semua ibu dalam usia
reproduksi
·
Pemasangan dan pencabutan perlu perhatian
·
Kesuburan segera kembali setelah implant dicabut
·
Efek samping utama berupa perdarahan tidak
teratur, perdarahan bercak dan amenorheo
·
Aman di pakai saat lataksi
Efektifitas ® sangat efektif (0,2-1 kehamilan per 100 perempuan)
2.3 Cara
kerja
·
Lendir serviks menjadi kental
·
Membantu proses pembentukan endometrium sehingga
sulit terjadi implantasi
·
Mengurangi transportasi aman
·
Menekankan ovulasi
2.4 Keuntungan
kontrasepsi
·
Daya guna tinggi
·
Perlindungan jangka panjang(sampai 5 tahun)
·
Pemgembalian tingkat kesuburan yang cepat
setelah pencabutan
·
Tidak memerlukan pemeriksaan dalam
·
Bebas dari pengaruh estrogen
·
Tidak menggangu kegiatan senggama
·
Tidak menggangu ASI
·
Klien hanya perlu kembali ke klinik bila ada
keluhan
·
Dapat dicabut setiap saat dengan kebutuhan
2.5 Keuntungan
non kontrasepsi
·
Mengurangi nyeri haid
·
Mengurangi jumlah darah haid
·
Mengurangi atau memperbaiki anemia
·
Melindungi terjadinya kanker endometrium
·
Menurunkan angka kejadian kelainan jinak
payudara
·
Melindungi diri dari bebrapa penyebab penyakit
radang panggul
·
Menurunkan angka kejadian endometrium
2.6 Keterbatasan
Pada kebanyak klien dapat menyebabkan perubahan
pola haid berupa perdarahan bercak (spotting), hipermenorea, atau meningkatnya
jumlah darah, serta amenorea.
v
Timbulnya keluhan-keluhan seperti :
1)
Nyeri kepala
2)
Peningkatan atau penurunan berat badan
3)
Nyeri payudarah
4)
Perasaan mual
5)
Pening atau pusing kepala
6)
Penambahan perasaan (mood) atau kegelisahan
(neruouness)
7)
Memutuhkan tindak pembedahan minor untuk insersi
pencabutan
8)
Tidak memberikan efek protektif terhadap infeksi
menular seksual termasuk AIDS
9)
Klien tidak dapat menghentikan sendiri pemakaian
kontrasepsi ini sesuai dengan keinginan, akan tetapi harus pergi ke klinik
untuk pencabutan
10) Efektifitasnya
menurun bila menggunakan obat-obatan tuberkolosis (rifampisin) atau oabt
epilepsy (fenitoin dan barbitunant)
11) Terjadinya
kehamilan ektopik sedikit sedikit lebih tinggi (1,3 per 100.000 perempuan/
tahun)
Disamping itu juga para peserta KB ada yang boleh menggunakan
implant dan juga yang tidak boleh menggunakan implant yaitu :
v
Yang boleh menggunakan implant
·
Usia reproduksi
·
Telah memiliki anak ataupun belum
·
Menghendaki kontrasepsi yang memilikai
efektifitas tinggi dan menghendaki pencegahan kehamilan jangka panjang
·
Menyusui dan membutuhkan kontrasepsi
·
Pasca persalinan tidak menyusui
·
Pasca keguguran
·
Tidak mengiginkan anak lagi, tetapi menolak sterilisasi
·
Riwayat kehamilan etopik
·
Tekanan darah < 180 /110 mm Hg, dengan
masalah pembekuan darah, atau anemiabulan sabit (sickle cell)
·
Tidak boleh menggunakan kontrasepsi hormonal
yang mengandung estrogen
·
Sering lupa menggunakan pil
v
Yang tidak boleh menggunakan implant
·
Hamil atau diduga hamil
·
Perdarahan pervaginam yang belum jelas
penyebabnya
·
Benjolan atau kanker payudarah
·
Tidak dapat menerima perubahan pola haid yang
terjadi
·
Miom uterus dan kanker payudarah
·
Gangguan toleransi glukosa
v
Waktu mulai menggunakan implanlatraksi untuk
klian
·
Setiap saat selama siklus hadi hari ke-2 sampai
ke-7 tidak diperlukan metode kontrasepsi tambahan
·
Insersi dapat dilakukan setiap saat, asal saja
diyakini tercapai kehamilan bila di insersi setelah hari ke-7 siklus haid,
klien juga melakukan hubungan seksual, atau menggunakan metode kontrasepsi lain
untuk 7 hari saja
·
Bila klien tidak haid, insersi dapat dilakukan
setiap saat, asal saja diyakini tidak terjadi kehamilan, jangan melakukan
hubungan seksual gunakan metode kontrasepsi lain untuk 7 hari saja
·
Bila menyusui antara 6 minggu sampai 6 bulan
pasca persalinan, insersi dapat dilakukan setiap saat. Bila menyusui penuh,
klien tidak perlu memakai metode kontrasepsi cair
·
Setelah 6 minggu melahirkan dan telah
terjadi haid kembali, insersi dapat
dilakukan setiap saat, tetapi jungan melakukan hubungan seksual selama 7 hari atau
menggunakan metode kontrasepsi lain untuk 7 hari saja.
·
Bila klien menggunakan kontrasepsi hormonal dan
ingin menggantinya dengan implant, insersi dapat dilakukan setiap saat, asal
saja diyakini klien tersebut tidak hamil, atau klien menggunakan kontrasepsi
terdahulu yang benar
·
Bila kontrasepsi sebelumnya adalah kontrasepsi
suntikan, implant dapat diberikan pada saat jadwal kontrasepsi tersebut tidak
perlu metodekontrasepsi lain
·
Bila kontrsasepsi sebelumnya adalah kontrasepsi
non-hormonal (kewali AKDR) dank lien ingin menggantinya dengan norplant dapat
dilakukan setiap saat, asal saja diyakini klien tidak hamil tidak perlumenunggu
sampai dating haid berikutnya
·
Bila kontrasepsi sebelumnya AKDR dan klien ingin
menggantinya de nnnnnngan implant, norplant dapat disterilkan pada saat haid
hari ke-7 dan klien juga lakukan hubungan seksual selama 7 hari untuk
menggunakan metode kontraksi lain untuk 7 hari saja, AKDR segera dicabut
·
Pasca keguguran implant dapat segera di in
sersikan
v
Latraksi untuk klien
·
Daerah insersi harus tetap dibiarkan kering dan
bbersih selama 48 jam pertama. Hal ini bertujuan untuk mencegah infeksi pada
luka insisi
·
Perlu dijelaskan bahwa mungkinterjadi sedikit
rasa perih, pembengkakan atau lembab pada daerah insisi, hal ini tidak perlu
dikhawatirkan
·
Pekerjaan rutin harian tetap di kerjakan, namun
hindari benturan, gesakan atau penekanan pada daerah insersi
·
Balutan penekan jangan dibuka selama 48 jam,
sedangkan plester dipertahankan hingga luka sembuh (biasanya 5 hari)
·
Setelah luka sembuh, daerah tersebut dapat
disentuh dan dicuci dengan tekanan yang wajar
·
Bila ditemukan adanya tanda-tanda infeksi
seperti demam, peradangan, atau bila rasa sakit menutup selama beberapa hari,
segera kembali ke klinik
v
Informasi lain yang diperlukan
·
Efek kontrasepsi timbul beberapa jam setelah
insersi dan berlangsung hingga 5 tahun bagi norplant dan 3 tahun bagi susuk
implanon, dan akan berakhir sesaat setelah pengangkatan
·
Sering ditemukan gangguan pola haid, terutama 6
sampai 12 bulan pertama. Beberapa perempuan mungkin akan mengalami berhenti
haid sama sekali
·
Obat-obatan tuberkolosisi atau pun obat epilepsy dapat menurunkan
efektifitas implant
·
Efek samping yang berhubungan dengan implant
dapat berupa sakit kepala, penambahan berat bedan, dan nyeri payudarah,. Efek
samping ini tidak berbahaya dan biasanya akan hilang dengan sendirinya
·
Norpalant di cabut setelah 5 tahun pemakaian,
susuk impalan dicabut setelah 3 tahun, dan bila dikehendaki dapat dicabut lebih
awal
·
Bila norpalan dicabut sebelum 5 tahun dan masuk
implant sebelum 3 tahun, kwmungkinan hamil sangat besar, dan kemungkinan resiko
kehamilan ektopik
·
Berikan kepada klien kartu yang ditulis nama,
tanggal, insersi, tempat insersi dan nama klinik
·
Implant tidak melindungi klien dari infeksi menular
seksusl, termasuk AIDS, bila penggunaan memiliki resiko, perlu menggunakan
kondom untuk melakukan hubungan seksual
2.7 Jadwal
kembali kunjungan ke klinik
Klien tidak perlu kembali lagi ke klinik,
kecuali ada masalah kesehatan atau klien ingin mencabut implant, klien di
anjurkan untuk kembali ke klinik tempat impalan di pasang bila ditemukan
hal-hal sebagai berikut :
1.
Amenorea yang disertai nyeri perut bagian bawah
2.
perdarahan yang banyak pada kemaluan
3.
Rasa nyeri pada lengan
4.
Luka bekas insisi mengeluarkan darah atau nanah
5.
Eksplusi hdari batang implant
6.
Sakit kepala hebat atau pengelihatan menjadi kabur
7.
Nyeri dada hebat
8.
Diduga adanya kehamilan
v
Peringatan khusus bagi pengguna implant
·
Terjadi keterlambatan haid yang sebelumnya
teratur kemungkinan telah terjadi kehamilan
·
Nyeri perut bagian bawah yang hebat, kemungkinan
terjadi kehamilan ektopik
·
Terjadi perdarahan banyak dan lama
·
Adanya nanah
atau perdarahan pada bekas insisi implant
·
Ekspulsi batang implant (norplant)
·
Sakit kepala migren, sakit kepala berulang yang
berat, atau pengelihatan menjadi kabur
Ada 3 jenis kontarsepsi implant yaitu :
1.
Norpalant terdiri dari 6 batang silastik lembut
berongga dengan panjang 3,4 cm, dengan diameter 2,4 mm, yang di isi dengan 36
minggu levoneorgastrel dan lama kerjanya 5 tahun
2.
implanon terdiri
dari 1 batang putih lentur dengan panjang kira-kira 46 mm, dan diameter 2 mm,
yang di isi dengan 68 minggu. -3 keto destrogentrel dan lama kerjanya 3 tahun
3.
jedena dan indoplant, terdiri 2 batang yang di isi
dengan 75 mg levonorgastrel dengan lama kerja 3 tahun
BAB
III
PENUTUP
Kesimpulan
Kontrasepsi implant adalah kontrasepsi yang di taman
di babwah kulit yang berguna sebagai pengatur fertilasi utuk menbantu seseorang
atau individu duatu keluarga mencapai tujuan tertentu separti :
·
Menunda kelahiran anak pertama
·
Mengatugr jarak atau jumlah kelahiran
·
Mengakhiri fertilasi setelah mencapai sejumlah
anak yang di innginkan
·
Menanggulangi kemandulan, pendidikan hidup
keluarga, nasihat perkawinan dan nasehat keturunan
Efektifitas dari metode kontrasepsi implant yaitu
sangat efektif (0,2-1 kehamilan per 100 perempuan)
Saran
Setiap masalah kontrasepsi keterlambatan, pada
kebanyakan klien menyebabkan penambahan
pola haid, berupa perdarahan bercak (spotting), hipermenorea atau
meningkatnya jum,lah darah haid serta amenorea.
Adapun klien
yang dianjurkan kembali ke klinik tempat implant dipasang, bila di
temukan keluhan sebagai berikut :
Ø
Amenoprea yang disertai nyeri perut pada babgian
bawah
Ø
Perdarahan yang banyak di kemaluan
Ø
Luka bekas insisi mengengeluarkan darah atau
nanah
Ø
Sakit kepala hebat atau pengelihatan menjadi
kabur
Ø
Nyeri dada hebat dan
Ø
Dengan adanya kehamilan
No comments:
Post a Comment