ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY. N DENGAN
KEHAMILAN NORMAL
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Asuhan kebidanan pada ibu hamil merupakan
salah satu pelayanan kesehatan yang dapat menurunkan Angka
Kematian Ibu (AKI) sampai 20%. Salah satu fungsi terpenting dari
perawatan ANC adalah untuk memberikan saran dan informasi pada setiap
wanita untuk dapat mengenal tanda-tanda bahaya dan gejala yang memerlukan
bantuan segara dan petugas kesehatan.
Pemeriksaan kehamilan yang dilakukan
secara berkala sangat penting bagi setiap ibu hamil, karena kehamilan
merupakan suatu proses reproduksi yang perlu perawatan khusus, agar
dapat berlangsung dengan baik. Hal ini karena, resiko kehamilan
bersifat dinamis, hamil yang mulanya normal dapat berubah menjadi
resiko tinggi.
Tingginya Angka Kematian Ibu di Indonesia yaitu berdasarkan
Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) pada tahun
2002-2003 mencatat AKI 307/100.000
kelahiran hidup, walaupun jika dibandingkan dengan survey sebelumnya mengalami penurunan, namun angka
tersebut masih sangat tinggi. Pemerintah
Indonesia mentargetkan pada tahun 2010 tinggal 125/100.000 kelahiran
hidup. Hal tersebut merupakan suatu tantangan bagi tenaga kesehatan untuk
memberikan pelayanan kesehatan yang komprehensif, memuaskan dan pelayanan
bermutu yang sesuai dengan standar melalui pemeriksaan kehamilan secara berkala
dan sesuai dengan standar asuhan yang berlaku.
Tingkat kunjungan ANC di BPS Hj. Oom
Komariah sangat banyak, yaitu selama penulis melakukan PKK I dalam
satu bulan yaitu 2 minggu pada bulan April dan 2
minggu pada bulan Mei 2006, terdapat sekitar 500 ibu hamil melakukan kunjungan
ANC sehingga penulis merasa tertarik untuk mengangkat kasus kehamilan normal
pada Ny. N.
1.2 Tujuan Penulisan
1.2.1 Tujuan Umum
Mampu menerapkan asuhan kebidanan pada Ny. N dengan
kehamilan normal dengan menggunakan managemen varney dengan pendokumentasian
SOAP.
1.2.2 Tujuan Khusus
a. Mahasiswa mampu melakukan
pengkajian pada Ny.
N dengan kehamilan normal
b. Mahasiswa mampu
menginterpretasikan masalah pada Ny. N dengan kehamilan normal
c. Mahasiswa mampu menentukan diagnosa
potensial dan masalah potensial pada Ny. N dengan
kehamilan normal
d. Mahasiswa mampu melakukan
kolaborasi dengan petugas kesehatan pada
Ny. N dengan kehamilan normal sesuai dengan rencana tindakan
e. Mahasiswa mampu melakukan
perencanaan pada Ny. N dengan kehamilan normal
f. Mahasiswa mampu
melaksanakan asuhan pada
Ny. N dengan kehamilan normal
g. Mahasiswa mampu mengevaluasi
pada Ny. N dengan kehamilan normal
1.3 Metode Penulisan
Dalam penulisan makalah ini penulis menggunakan metode deskriptif
dengan
pendekatan studi kasus-kasus melalui teknik :
• Studi
Kepustakaan
Yaitu mempelajari tentang buku-buku kesehatan
dan diktat kesehatan yang berhubungan dengan topik penulisan dalam makalah.
•
Observasi Klien dan Pemeriksaan
Yaitu melakukan observasi dan pemeriksaan dilakukan dalam
asuhan kebidanan
secara langsung kepada klien.
1.4 Sistematika Penulisan
Makalah ini disusun secara sistematika yang terdiri dari V bab
yaitu :
BAB
I : Pendahuluan, meliputi latar
belakang, tujuan, metode penulisan dan sistematika penulisan.
BAB
II : Tinjauan Pustaka meliputi konsep
medis dan konsep asuhan
kebidanan.
BAB III : Tinjauan Kasus, meliputi pendokumentasian
secara SOAP
BAB
IV : Pembahasan
BAB V : Kesimpulan dan Saran
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Konsep Medis Kehamilan
2.1.1 Pengertian
a. Pengertian Kehamilan
Kehamilan adalah suatu
proses yang terjadi apabila ada pertemuan dan persenyawaan antar sel
telur (ovum) dan sel mani (spermatozoa) pada saat haid terakhir atau pada masa ovulasi
Masa kehamilan dimulai dari konsepsi
sampai ahirnya janin. Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40
minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama haid terakhir.
Lamanya kehamilan mulai dari evulasi
sampai partus adalah kira-kira 280 hari (40 minggu), dan tidak
lebih dari 300 hari (43 minggu). Kehamilan 40 minggu ini
disebut kehamilan matur (cukup bulan). Bila kehamilan lebih dari 43 minggu disebut kehamilan
postmatur. Kehamilan antara 28 dan 36 minggu
disebut kehamilan premature..
Proses kehamilan merupakan mata rantai yang
berkesinambungan dan terdiri dari ovulasi
pelepasan ovum terjadi migrasi spermatozoa dan ovum, terjadi konsepsi + pertumbuhan zigot, terjadi nidasi (implantasi)
pada uterus, pembentukan plasenta. Serta tumbuh kembang hasil konsepsi sampai
aterm..
b. Pengertian Pemeriksaan Kehamilan
Adalah supaya untuk mencegah
komplikaso obstetrik bila mungkin ada memastikan bahwa komplikasi
di deteksi sedini mungkin serta ditangani secara memadai .
Pemeriksaan fisik pada ibu
hamil adalah pemeriksaan yang dilakukan pada setiap ibu hamil yang datang untuk
memeriksakan diri dan harus diadakan
pemeriksaan lengkap agar dapat diperoleh suatu diagnosa yang tepat.
2.1.2 Tujuan ANC
1. Memantau
kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu
dan tumbuh kembang bayi.
dan tumbuh kembang bayi.
2.
Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental dan
sosial ibu dan bayi
sosial ibu dan bayi
3.
Mengenali sevara dini adanya ketidak normalan
atau komplikasi
yang mungkin terjadi selama hamil, termasuk riwayat penyakit
secara umum kebidanan dan pembedahan.
yang mungkin terjadi selama hamil, termasuk riwayat penyakit
secara umum kebidanan dan pembedahan.
4.
Mempersiapkan persalinan cukup bulan,
melahirkan dengan
selamat, ibu maupun bayinya dengan trauma seminimal
mungkin.
selamat, ibu maupun bayinya dengan trauma seminimal
mungkin.
5.
Mempersiapkan
ibu agar masa
nifas berjalan normal
dan
pmberian Asi eksklusif
pmberian Asi eksklusif
6.
Mempersiapkan peran
ibu dan keluarga
dalam menerima
kelahiran bayi agar dapat tumbuh kembang secara normal.
kelahiran bayi agar dapat tumbuh kembang secara normal.
2.1.3 Etiologi
Kehamilan dimulai dengan adanya pertemuan sel-sel telur dan
sel sperma, sel telur dapat dibuahi hanya
beberapa jam setelah ovulasi, sedangkan
sel sperma dalam tubuh mampu membuahi selama 1-3 hari. Sel telur yang
dilepaskan diliputi corna radinata. Saat memasuki tuba korona berkurang, sehingga memudahkan sperma menembus
ovum. Korona radinata dikikis oleh sperma, selanjutnya menembus zona
pellusida dengan enzim hiluronidase dan ekor
sperma putus. Sehingga inti sperma bertemu dengan inti ovum.
Inti sel terdapat pada kepala sedangkan
ekor berguna untuk bergerak maju, karena pergerakan ini maka
dalam satu jam spermatozoa melalui canalis dan covum uteri kemudian berada dalam tuba.
Sel mani menunggu kedatangan sel telur jika tidak terjadi
ovulasi maka tidak menghasilkan kehamilan.
2.1.4 Patofisiologi
Sel telur (ovum) berasal dari oogonium
tunggal/oogonium sel telur induk telur. Pertumbuhan ovum (oogenesis), prosesnya
:
Epitel Germinal
↓
Folikel
primer
↓
Folikel de graf (kadar estrogen meningkat)
↓
Proses pematangan pertama
↓
Proses pematangan kedua (pada saat
bertemunya ovum dan sperma)
Fase dimana terbentuknya
fetus adalah :
Ovum
↓
FSH
merangsang ovum
↓
Ovum matang
↓
Sel
telur ekstrogen
↓
Estrogen
berhenti memperoduksi FSH
↓
LH
terbentuk
↓
Lh
merangsnag ovum keluar dari ovarium
↓
Terjadi ovulasi
↓
Sel
telur + sperma
↓
Zigot
↓
Morula
↓
Blastula
↓
Embrio
↓
Fetus
Adapun perubahan yang
terjadi pada ibu hamil Ibu Hamil :
Perubahan pada sistem reproduksi Perubahan pada organ dari sistem lain
-
Uterus -
Sistem sirkulasi darah
-
Ovarium - Sistem pernafasan
-
Dinding rahim -
Saluran pencernaan
-
Vulva-vagina - Tulang dan gigi
- Kulit
- Kelenjar endokrin
Keterangan: Ovarium pada permulaan kehamilan masih terdapat korpus
luteum graviditatis sampai terbentuknya plasenta kira-kira kehamilan 16 minggu,dinding rahim juga mengalami perubahan
karena hormon estrogen dan lebih banyak mengandung jaringan ikat pada
vulva-vagina adanya hipervaskularisasi mengakibatkan lebih merah dan
kebiru-biruan yang disebut tanda Chadwick
2.1.5 Perubahan pada sistem
reproduksi
a. Uterus pada kehamilan membesar disebabkan oleh otot polos rahim
b. Indung telur pada ovulasi
terhenti masih dapat korpus liteum graviditas sampai terbentuknya uri yang mengambil
alih pengeluaran estrogen dan progestoren
c. Vulva dan vagina pengaruh estrogen
d. Dinding perut
pembesaran rahim menimbulkan
peranggangan dan menyebabkan robeknya selaput elastis dibawah kulit,
maka timbulah striae gravidarum.
2.1.6 Perubahan pada organ sistem
Iain
a. Sistem sirkulasi darah
Volume darah total dan volume plasma darah naik pesat sejak
akhir TM 1.
Puncaknya pada kehamilan 32 minggu minggu (terjadi hemodilusi). Protein darah pun meningkat pada akhir kehamilan
begitu pula dengan pompa jantung, jantung mulai naik dan menurun pada minggu
terakhir kehamilan.
b. Sistem pernafasan
Wanita
hamil kadang-kadang mengeluh sesak dan pendek nafas, hal ini disebabkan usus ditekan ke atas kearah diafragma
oleh pembesaran rahim. Kapasitas paru meningkat sedikit selama hamil,
sehingga wanita hamil selalu bernafas lebih dalam terutama pernafasan dada.
c. Saluran pencernaan
Ini terjadi karena salivasi meningkat pada TM 1 sehingga
mengeluh mual
dan muntah. Resobsi makin baik tapi sering terjadi konstipasi.
d. Tulang dan gigi
Kebutuhan kalsium dan fosfor bertambah untuk pembuatan tulang-tulang janin begitu pula
untuk pembentukan HB janin.
e. Kulit
Pada kulit terdapat hiperpegmentasi pada muka disebut
sebagai Cloasma gravida (masker kehatnilan), pada areola
mamae, pada papilla mamae dan pada perut disebut linea nigra striae, linea alba, serta
pada vulva.
f. Kelenjar endokrin
-
Kelenjar tiroid = dapat
membesar sedikit
-
Kelenjar hipofise = dapat membesar terutama lobus anterior
-
Kelenjar adrenal = tidak
begitu dipengaruhi
2.1.7
Diagnosa Kehamilan
a. Tanda-tanda dugaan /
kemungkinan hamil
1.
Amenore
2.
Mual (nousea) dan muntah (emesis)
3.
Ngidam, terutama pada trimester 1
4.
Pingsan/sincope
5. Payudara tegang,
karena pengaruh hormon
estrogen dan progestorene
6.
Sering kencing pada trimester 1 dan 3, karena
kandung kemih tertekan oleh rahim yang membesar pada trimester 1 dan karena
tekanan
kepala janin pada trimester 3.
7.
Konstipasi karena tonus-tonus usus menurun oleh hormon steroid
8.
Pigmentasi kulit (perubahan wama kulit) karena
pengaruh hormone kortikosteroid. Pada muka (Cloasma gravida),
pada aerola mamae, pada leher, pada dinding perut (line nifra), serta pada vulva.
9.
Varises, karena pemekaran vena-vena dapat
terjadi pada kaki, betis, dan vulva biasanya pada trimester akhir
10.
Epulis (pada gusi), yaitu karena hipetrofi dari papil gusi
11. Lelah (fatigue)
12. Tidak selera makan
(anoreksia) hanya pada trimester
pertama, kemudian
selera makan pulih kembali
13. Tidak
tahan bau-bauan.
b.
Tanda Tidak Pasti Hamil
1. Rahim
membesar
a. Tanda Heger
Segmen bahwa rahim melunak, yaitu dengan
cara : Dua jari tangan dalam diletakkan didalam fornik posterior
dan tangan satunya pada dinding perut di atas simpisis maka
istmus uteri tidak teraba (sangat lunak) seolah-olah corpus uteri
tidak berhubungan dengan cerviks.
b. Tanda Chadwicks
Selaput lendir vulva dan vagina membiru
c. Tanda Piscaseck
Fundus
uteri teraba tidak
rata karena uterus
lebih cepat bertambahnya di daerah
implantasi telur.
d. Kontraksi Braxton Hicks
Waktu dirangsang (palpasi dan toucher
rahim), uterus langsung mengeras / berkontraksi.
e. Teraba Ballotement
Bulan ke IV dan V kehamilan, janin
melenting didalam rahim, jika rahim didorong atau digoyangkan.
f. Reaksi Kehamilan Positif
Pemeriksaan hormon HCG pada air kencing
lebih cepat dan akurat reaksi kehamilan bergantung HCG yang beredar dan 0,5 satuan Internasional HCG per mil air kencing. Kadar
500 satuan Internasional HCG sehari
baru didapatkan pada 8 hari sesudah haid yang tidak datang, atau 20 hari
sesudah fertilisasi.
c. Tanda Pasti Hamil
1. Gerakan
janin dalam rahim
Terlihat / teraba gerakan janin, teraba bagian-bagian janin.
2. Denyut jantung janin
Didengar oleh stetoskop Laenec, dapat
didengar 18-20 minggu kehamilan,
didengar oleh alat fetal electrocardiograf umur kehamilan 12 minggu, didengar
USG umur kehamilan 12 minggu. Dilihat USG 6 minggu haid terakhir dapat
dilihat adanya kantong janin, pada kehamilan 13 minggu kepala janin dapat terdeteksi. Dilihat rontgen, dapat melihat tulang-tulang janin,
tetapi sekarang tidak dibenarkan lagi. (Prawirohardjo,2002:129)
2.1.8
Penatalaksanaan
Hal yang perlu dilakukan pada ANC adalah :
1. Sapa ibu dan keluarganya
dan buat ia merasa nyaman
2.
Melakukan anamnesa
3.
Mendengarkan dan mencatat apa yang dikatakan ibu
4.
Melakukan pemeriksaan fisik
5.
Memberikan konseling tentang nutrisi, istirahat,
kebersihan,
pemberian ASI, KB paska berslain, dan tanda bahaya, kegiatan
seks, kegiatan sehari-hari dan pekerjaan, olahraga ringan, obat-
obatan, merokok, bahkan pakaian, serta promosi kesehatan
mengenai imunisasi TT, tablet Fe.
pemberian ASI, KB paska berslain, dan tanda bahaya, kegiatan
seks, kegiatan sehari-hari dan pekerjaan, olahraga ringan, obat-
obatan, merokok, bahkan pakaian, serta promosi kesehatan
mengenai imunisasi TT, tablet Fe.
6.
Melakukan pemeriksaan laboratorium
7.
Membantu ibu dan keluarga untuk mempersiapkan
kelahiran dan
kemungkinan keadaan patologis
kemungkinan keadaan patologis
8.
Persiapan rujukan untuk suatu keadaan patologis
9.
Menentukan jadwal kunjungan ulang
10. Melakukan
pendokumentasian
a. Jadwal Kunjungan
Setiap wanita hamil menghadapi
komplikasi yang bias mengancam jiwanya. Oleh karena itu setiap wanita
hamil memerlukan sedikitnya 4x kunjungan selama periode antenatal yaitu :
- TM I : di mulai dari konsepsi sampai 3 bulan
- TM II : dari bulan 4 sampai 6 bulan
- TM III : dari
bulan ke 7 sampai ke 9 bulan
- TM IV : usia kehamilan antara 20 minggu - 48 minggu
b. Informasi Penting
Adapun pada setiap kunjungan yang
dilakukan oleh ibu hamil perlu mendapatkan informasi yang penting yaitu :
1.
Kunjungan TM I (sebelum minggu ke 14)
a.
Membangun hubungan saling percaya antara
petugas kesehatan dengan ibu hamil
b.
Mendeteksi masalah dan penanganannya
c.
Mencegah masalah seperti tetanus, anemia, dan kekurangan zat besi
d.
Kesiapan melahirkan & persiapan untuk menghadapi komplikasi
e.
Mendorong perilaku yang sehat
2.
Kunjungan TM II (sebelum minggu ke 28)
a.
Kewaspadaan khusus tentang preeklampsi akibat
kehamilan yang harus dipantau, tekanan darah dan protein urin.
b.
Memberikan tablet Fe
c.
Tanyakan tanda-tanda yang menunjang keadaan
tersebut
3.
Kunjungan TM III (antara minggu ke 28 -
minggu ke 36)
a.
Lakukan palpasi abdomen untuk mengetahui apakah
ada kehamilan ganda
b.
Deteksi letak bayi yang tidak normal / kondisi lain yang
menentukan kelahiran sakit
c.
Persiapan kelahiran
d.
Persiapan menyusui
2.2
Konsep Asuhan Kebidanan
2.2.7
Pengkajian
a. Identitas / Biodata
Nama : Untuk
membedakan pasien yang satu dan
yang lain.
Umur : Untuk
mengetahui apakah umurnya mempunyai
faktor resiko atau tidak, usia
yang baik
untuk masa kehamilan
yaitu
antara 20 tahun-35 tahun.
Suku/bangsa : Untuk
menentukan adat istiadat atau budaya
Agama : Untuk
menentukan bagaimana memberikan dukungan selama proses asuhan kebidanan.
Pendidikan : Untuk menentukan tingkat intelektual dan
menentukan bagaimana memberikan
konseling.
Pekerjaan : Untuk mengetahui taraf hidup dan sosial
ekonomi serta
beban kerjanya.
Alamat : Untuk
mengetahui keadaan lingkungan
tempat tinggal dan menjaga kemungkinan
bila ada ibu
yang namanya sama serta untuk menghubungi ibu dan keluarganya apabila terjadi
sesuatu.
b. Anamnesa
Bertujuan
untuk mendeteksi komplikasi-komplikasi dan
menyiapkan kelahiran dengan mempelajari keadaan kehamilan
sekarang, kehamilan dan kelahiran terdahulu, kesehatan umum
dan kondisi sosial ekonomi.
Pada tanggal.................. Pukul............ oleh
menyiapkan kelahiran dengan mempelajari keadaan kehamilan
sekarang, kehamilan dan kelahiran terdahulu, kesehatan umum
dan kondisi sosial ekonomi.
Pada tanggal.................. Pukul............ oleh
1.
Alasan Kunjungan
Untuk
mengetahui kesehatan ibu dan janin yang ada dalam kehamilan
• Kunjungan Awal:
Dengan
melakukan anamnesa lengkap pada ibu hamil, pemeriksaan fisik menyeluruh pada
ibu.
• Kunjungan Ulang :
Dengan
melakukan pendeteksian komplikasi-komplikasi mempersiapkan
kelahiran dan kegawatdaruratan, pemeriksaan fisik yang terfokus dan
pengajaran
2.
Keluhan
Untuk
mengetahui keluhan yang dirasakan oleh ibu. Pada kehamilan normal, biasanya ibu berkunjung karena ingin mengetahui
kehamilannya atau karena ada keluhan fisiologi seperti sering buang air kecil
pada trimester 1 dan 3, susah buang
air besar, mual pada awal kehamilan, sesak nafas saat tidur, dan Iain-lain
3.
Riwayat Mestruasi
Menarche
: Untuk mengetahui kapan menstruasi pertama
/ untuk mengetahui masa kematangan reproduksinya. Normalnya antara
usia 9-16 tahun.
Siklus : Untuk mengetahui adanya
penyakit
penyerta, lama
siklus rata-rata 28 hari, dapat juga antara 20 hari - 45 hari (Guyton,
1995: 742). Adapun pendapat yang menyatakan siklus normal 28 hari dan 35 hari, adapula
antara 21-32 hari.
Lamanya : Normalnya
3-7 hari
Banyaknya : 2-4
x ganti pembaiut
Konsistensi : Normalnya
encer
4.
Riwayat kehamilan, persalinan, nifas yang lalu
Untuk mengetahui jumlah kehamilan, jumlah kehamilan normal
< 4, dan apakah kehamilannya yang terdahulu bermasalah,
apakah ibu pernah hamil beresiko, serta riwayat persalinan dan nifas
yang lalu, meliputi penolong, tempat serta keadaan anak saat
lahir.
5.
Riwayat Kehamilan Sekarang
HPHT : Untuk mengetahui hari pertama haid terahir, sehingga dapat diketahui
taksiran persalinan.
HTP : Dihitung dengan menggunakan rumus Neagle
yaitu +7-3+1
5.1 Keluhan yang dirasakan
Trimester I :
Biasanya pada kehamilan normal ibu
mengeluh mual, pusing, sering buang air kecil.
Trimester II : Keluhan
fisiologis yang sering terjadi biasanya tidak sampai
mengganggu aktifitas ibu.
Trimester III:
Keluhan fisiologis
yang sering terjadi yaitu sering
buang air kecil, sesak saat tidur.
5.2 Pergerakan Janin
Untuk mengetahui pergerakan janin
pertama pada kehamilan berapa minggu, serta untuk mengetahui gerakan. Gerakan janin
normal yaitu
-
Primigravida pada usia kehamilan 20 minggu
-
Multigravida pada usia kehamilan ± 16-18 minggu
Gerakan janin normal yaitu 4x 1 jam, ada pula pendapat
yang menyatakan lx 1 jam.
Gerakan janin normal yaitu 4x 1 jam, ada pula pendapat
yang menyatakan lx 1 jam.
5.3. Pola Makan dan Minum
Untuk mengetahui gizi ibu, pada kehamilan
normal,
nafsu makan bertambah, berkurang hanya pada
awal
kehamilan
5.4 Pola Eliminasi
Untuk
mengetahui ada tidaknya
gangguan pola
eliminasi, pada kehamilan normal buang air
kecil > 5x sehari dan buang air besar lx sehari.
5.5 Aktifitas sehari-hari
Untuk mengetahui apakah ibu cukup
istirahat atau tidak. Normal istirahat 6-8 jam pada malam
hari dan 1-2 jam pada siang hari.
5.6 Riwayat Imunisasi TT
Untuk mengetahui apakah ibu sudah cukup mendapatkan
imunisasi TT. Ibu hamil mendapatkan imunisasi TT 2x dengan
interval 4 minggu.
5.7 Riwayat Kontrasepsi
Untuk mengetahui alat kontrasepsi yang pernah
digunakan
sebelum kehamilan ibu.
6.
Riwayat kesehatan / penyakit yang diderita
sekarang dan
dulu
dulu
Untuk mengetahui apakah ibu mempunyai penyakit berat atau tidak :seperti
Jantung,Diabetes,Asma,dan sebagainya.
7.
Riwayat Kesehatan Keluarga
Untuk mengetahui adanya penyakit
keturunan atau tidak seperti:Diabetes,AIDS,Paru-Paru dan
sebagainya ''
8.
Riwayat Psiko sosial
Untuk mengetahui status perkawinan, apakah kehamilan diinginkan, perasaan mengenai kehamilannya, serta hubungan
ibu dengan keluarga dan masyarakat.
9.
Pola kebiasaan sehari-hari / perilaku kesehatan
Untuk mengetahui perilaku sehari-hari
apakah ibu mempunyai binatang peliharaan, serta mengetahui apakah
ibu biasa
mengkonsumsi alkohol, obat-obatan, jamu, merokok, makan sirih maupun melakukan
irigasi vagina.
10.
Kepercaaan yang berhubungan dengan
kehamilan, persalinan dan nifas
Untuk mengetahui adanya adat kepercayaan
yang dapat mempengaruhi
kehamilan, persalinan serta nifas.
c.
DataObyektif
1.
Pemeriksaan Umum
Keadaan Umum : Untuk menentukan keadaan ibu
apakah kelihatan
sakit/tidak, normalnya keadaan ibu composmentis. Keadaan emosional: Untuk mengetahui status emosional ibu, normalnya
keadaan emosional ibu stabil.
2.
Tanda-tanda Vital
Pada ibu hamil normal:
Tekanan darah : 120/80 mmHg - 140/90 mmHg
Pernafasan :
16-24x / menit
Nadi :
84-88x / menit
Suhu :36,5-37,5°C
3.
Pemeriksaan Fisik
Berat
badan : Kenaikan rata-rata pada ibu
hamil normal yaitu
12,5 kg, tidak boleh lebih dari 0,5 kg/minggu.
Trimester I : 1 -2 kg
Trimester II : 0,4-0,5 kg
tiap minggu Trimester III: 5,5 kg
Tinggibadan : Normalnya > 145 cm
Lila : Normalnya >23,5 cm, bila kurang ibu hamil mempunyai faktor resiko KEK.
Rambut
dan Kulit : Dilihat apakah rambutnya
bersih, tidak rontok, dilihat kebersihan kulit serta apakah turgor kulitnya baik, jika torgornya jelek ® dehidrasi.
Muka : Dilihat apakah ada oedema/tidak,dan pada
kehamilan normal tidak ada oedem, dilihat apakah ada cloasma gravidarum/tidak.
Mata : Dilihat
apakah konjungtiva merah muda/pucat, normalnya merah
muda, jika pucat ibu hamil mengalami anemia.
Dilihat apakah sklera putih/kuning, normalnya putih, jika
kuning maka ikterus.
Kelopak mata dilihat apakah
ada oedema/tidak
Hidung : Dilihat apakah ada polip
Mulut : Dilihat apakah ada stomatitis/tidak Gigi dilihat
apakah ada Caries/tidak Lidah dilihat apakah bersih/kotor Pada
tonsil dilihat apakah
terjadi pembengkakan / tidak, normalnya tidak terjadi pembengkakan, jika
bengkakà Tonsisilitis.
Telinga
: Dilihat apakah ada serumen
Leher
: Klenjar tiroid diperiksa apakah ada bengkak /
tidak, jika bengkak à gondok.
Kelenjar getah bening
apakah mengalami pembengkakan / tidak, bengkak à ada infeksi.
Dada
: Bunyi jantung terdengar teratur/tidak
Jantung
: Normal , teratur / reguler
Paru-paru
: Terdengar wheezing / tidak, normal : tidak ada wheezing, jika ada
maka asma.
Terdengar ronchi /tidak,
normal : tidak ada jika ada maka bronchitis.
Mamae
: dilihat apakah betuknya simetris / tidak,
normal simetris.
Dilihat apakah terjadi
hiperpegmentasi pada aerola / tidak.
Dilihat apakah putting
menonjol / tidak. Palpasi apakah ada nyeri tekan atau teraba masa, normalnya
tidak.
Abdomen Inspeksi:
·
Apakah ada bekas luka opera si/tidak
·
Apakah ada striae livida, striae
albican/tidak
·
Apakah ada linea nigra, linea alba/tidak
·
Pembesaran perut sesuai dengan usia
kehamilan/tidak
Palpasi
·
Leopold I : Menentukan
TFU dan bagian yang ada di fundus
·
Leopold II : Menentukan
bagian punggung janin
·
Leopold III : Menentukan apakah bagian terendah janin sudah masuk/
belum, serta menentukan bagian yang ada pada perut bagian bawah.
·
Leopold IV : Menentukan seberapa
jauh bagian terendah tersebut masuk PAP.
TBJ : Menentukan
taksiran berat janin dengan menggunakan
Rumus Johnson Toshack yaitu (TFU cm-N) x 155.
Dimana N :
N = 13 bila kepala belum melewati PAP
N = 12 bila kepala masih berada di atas Spina ischiadika
N = 11 bila kepala berada dibawah Spina ischiadika
Auskultasi:
Untuk menentukan adanya DJJ dan apakah DJJnya normal. DJJ normal
pada ibu hamil normal adalah 120-160 x/menit.
Pinggang : Periksa
kctuk apakah Costro
Vetebra angle Tenderness ada nyeri/tidak.
Anogenital : Inspeksi
·
Pada perineum apakah ada luka perut/tidak
·
Pada vulva vagina
Apakah ada varices/tidak. Apakah ada oedema/tidak
Kelenjar skena terjadi pembengkakan/tidak, jika bengkak à infeksi
Kelenjar bartholoini terjadi pembengkakan/tidak, jika bengkak à bartholonitis.
·
Anus
Apakah ada hemorroid/tidak
Ekstremitas :
Apakah ada oedema/tidak
Apakah ada varices/tidak
Reflek patella kanan dan kiri
diperiksa apakah ada/tidak, jika ada hiperfleksi/hipofleksi.
Pemeriksaan Panggul Luar:
Pada ibu hamil, ukuran panggul luar yang normal yaitu :
·
Distantia spinarum : 25 cm
·
Distantia cristarum : 28 cm
·
Conjungta eksterna : 20 cm
·
Lingkar panggul : 80 cm
e. Pemeriksaan
Laboratorium
Hb : Untuk mengetahui apakah ibu mempunyai factor resiko anemia. Hb normal
> 11 gr % pada trimester I dan III, > 10,5 gr % pada trimester
II. (Prawirohardjo: 2001: 281).
Proteinuria : Untuk
mengetahui apakah ibu mempunyai faktor resiko terhadap preeklampsi. Normalnya
proteinuria (-).
Glukosa
win: Untuk mengetahui apakah ibu mempunyai faktor resiko terhadap diabetes
mellitus. Normalnya glukosa urin (-).
2.2.8 Interpretasi Data
Untuk
identifikasi diagnisa berdasarkan data-data yang terkumpul... pada kehamilan normal:
G ... P ... A ... Gravida .... Minggu, janin hidup tunggal
intrauterine, letak memanjang, presentasi kepala, keadaan ibu
dan janin baik.
2.2.9 Identifikasi
Diagnosa dan Masalah Potensial
Untuk mengidentifikasi diagnosa potensial dan masalah
potensial berdasarkan
diagnosa dan masalah yang sudah teridentifikasi. Pada kehamilan normal diagnosa potensial dan masalah potensial tidak ada.
2.2.10 Tindakan
Segera / Kolaborasi
Untuk menentukan konsultasi, kolaborasi dengan tenaga
kesehatan lain berdasarkan kondisi pasien. Pada kehamilan normal tindakan
segera /
kolaborasi tidak ada.
2.2.11 Rencana Tindakan
1.
Trimester I dan II
a.
Setiap bulan sekali
b.
Diambil data tentang laboratorium
c.
Pemeriksaan ultrasonografi
d.
Nasehat diet tentang empat sehat lima
sempurna, tambahan protein 1/2 gr/kgBB = satu telur/hari
e.
Observasi
adanya penyakit yang
dapat mempengaruhi
kehamilan, komplokasi kehamilan
kehamilan, komplokasi kehamilan
f.
rencana
untuk pengobatan penyakitnya, menghindari
terjadinya
komplokasi kehamilan, dan imunisasi tetanus I.
2.
Trimester II
a.
Setiap dua minggu sekali sampai ada tanda kelahiran
b.
Evaluasi data laboratorium untuk melihat hasil pengobatan
c.
Diet empat sehat lima sempurna
d.
Pemeriksaan eltrasonografi
e.
Imunisasi tetanus II
f.
Observasi adanya penyakit
yang menyertai kehamilan, komplikasi hamil trimester ketiga
g.
Rencana pengobatan
h.
Nasehat tentang tanda-tanda inpartu, kemana
harus datang untuk melahirkan.
(Manuaba, 1998: 133)
2.2.12 Tindakan
Trimester I dan II, setiap bulan sekali
1. Mengambil data tentang
laboratorium
2.
Melakukan pemeriksaan ultrasonografi
3.
Memberi
nasehat diet tentang empat
sehat lima sempurna, tambahan protein 1/2 gr/kgBB
= satu telur/hari.
4.
Mengobservasi
adanya penyakit yang
dapat mempengaruhi kehamilan, komplikasi
kehamilan
5.
Membuat rencana untuk pengobatan penyakitnya,
menghindari terjadinya
komplikasi kehamilan, dan imunisasi tetanus I.
Trimester II, setiap 2 minggu sek&li
sampai ada tanda kelahiran
1.
Mengevaluasi data laboratorium untuk melihat hasil pengobatan
2.
Menganjurkan diet empat sehat lima sempurna
3.
Melakukan pemeriksaan ultrasonografi
4.
Melakukan imunisasi tetanus II
5.
Mengobservasi adanya penyakit yang menyertai
kehamilan, komplikasi hamil trimester ketiga
6.
Membuat rencana pengobatan
7.
Memberi nasehat tentang tanda-tanda inpartu,
kemana harus datang
untuk melahirkan.
2.2.13 Evaluasi
Setelah diberikan konseling dan penjelasan :
1. Klien
dapat mengetahui hasil
pemeriksaan dan keadaan kehamilan
2.
Klien mau melaksanakan semua anjuran
3.
Klien memahami dan mengetahui semua penjelasan
4.
Klien sudah mendapat asuhan sesuai dengan
prosedur, sehingga hasilnya sesuai harapan.
BAB III
TINJAUAN KASUS
3.1 Data Subjektif
3.1.1
Identifikasi / Biodata
Nama
Ibu : Ny. N Nama Suami : Ny. N
Umur : 35 tahun Umur : 39 tahun
Suku/bangsa : Jawa/Indonesia Suku/bangsa : Jawa/Indonesia
Agama : Islam Agama :
Islam
Pendidikan : SMP Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Wiraswasta Pekerjaan :
Wiraswasta
Alamat : Pamayahan Alamat :
Pamayahan
3.1.2
Anamnesa
Pada tanggal: 14 November 2007, pukul 15.50,
oleh Dini
1.
Alasan Kunjungan :
Kunjungan Ulang
2.
Keluhan : Ibu mengatakan tidak mempunyai keluhan
seperti perdarahan, pusing hebat, oedema, demam tinggi serta keluhan lain.
3. Riwayat menstruasi
Menarche : umur 10 tahun Banyaknya :
2x ganti
pembalut
Siklus : 28 hari Frekuensi : teratur
Dysmenorhoe : tidak ada Lamanya : 5 hari
Sifat darah
: tidak ada gumpalan
4. Riwayat kehamilan, persalinan, nifas yang lalu
Ibu mengatakan jumlah anak
1, tidak pernah keguguran, jarak persalinan
terakhir 2 tahun, jenis persalinan spontan, ditolong oleh bidan, keadaan
ibu dan bayi saat lahir baik.
5. Riwayat kehamilan sekarang
HPHT : 05-03-2007
HTP : 12-12-2007
5.1
Keluhan yang dirasakan
Trimester I : mual dan pusing
Trimester II : tidak ada
Trimester III : tidak ada
Trimester I : mual dan pusing
Trimester II : tidak ada
Trimester III : tidak ada
5.2
Pergerakan Janin
Ibu
mengatakan pergerakan janin
pertama kali pada kehamilan 20 minggu
Pergerakan dalam 24 jam terakhir ibu mengatakan ±
20x
5.3 Pola makan dan minum
Ibu mengatakan makan sehari 3x porsi
sedang, terdiri dari nasi, sayur, lauk pauk, buah, nafsu makan
baik, sama seperti sebelum hamil, hanya pada awal kehamilan nafsu makannya
berkurang.
Ibu mengatakan minum sehari ± 8 gelas air
putih serta teh pada pagi hari sama seperti sebelum hamil. Ibu mengatakan sebelum hamil dan selama hamil tidak pernah mengkonsumsi minuman beralkohol serta obat-obatan
maupun jamu-jamuan.
5.4 Pola Eliminasi
BAK
: Ibu mengatakan sering buang air kecil ± 10 kali, sebelum hamil ± 7 kali
sehari
BAB
: Ibu mengatakan sehari satu kali sama seperti saat sebelum
hamil.
5.5 Aktifitas
Sehari-hari
Pola istirahat : Ibu mengatakan tidur malam 7 jam, tidur
siang 1 jam, sebelum hamil tidur malam 6 jam, siang 1 jam.
Pekerjaan : Ibu mengatakan sehari-hari melakukan
siang 1 jam, sebelum hamil tidur malam 6 jam, siang 1 jam.
Pekerjaan : Ibu mengatakan sehari-hari melakukan
pekerjaan ramah tangga, tidak ada
kegiatan lain. Kegiatan seksualitas tidak ada masalah.
5.6 Imunisasi
Ibu mengatakan sudah mendapatkan
imunisasi TT 1 dan TT2 tanggalnya lupa.
5.7 Riwayat Kontrasepsi
Ibu mengatakan sebelum kehamilannya yang
sekarang ibu menggunakan KB suntik.
1.
Riwayat kesehatan/penyakit yang diderita
ibu sekarang dan
dahulu
dahulu
Ibu
mengatakan tidak pernah menderita penyakit seperti jantung, tekanan darah tinggi, hati, diabetes melitus,
anemia berat, penyakit hubungan seksual, HIV/AIDS, campak, malaria, TBC,
gangguan mental maupun tidak pernah operasi.
2.
Riwayat penyakit keluarga
Ibu
mengatakan di keluarganya tidak terdapat seperti jantung, hipertensi, DM,
maupun keturunan yang kembar/gemelli.
3.
Riwayat Psikososial
Ibu mengatakan hubungan ibu dengan keluaiga dan masyarakat
baik,
kehamilan diinginkan, pernikahan syah.
4.
Pola kebiasaan / perilaku kesehatan
Ibu mengatakan tidak mempunyai binatang peliharaan dan
tidak pernah
minum alkohol, merokok, obat-obatan/jamu.
5.
Kepercayaan yang berhubungan dengan kehamilan,
persalinan,
dan nifas
dan nifas
Ibu
mengatakan tidak mempunyai
pantangan terhadap kehamilannya.
3.2 Data Objektif
3.2.1 Pemeriksaan umum
Keadaan umum : Composmentis
Keadaan emosional : Stabil
3.2.2 Tanda-tanda vital
Tekanan darah : 120/80 mmHg
Nadi : 84x / menit
Nafas : 18x / menit
Suhu : 36,50 C
3.3.3 Pemeriksaan fisik
Berat badan : 60 kg
Tinggi badan : 152 cm
Lila : 24 cm
Rambut dan kulit : dalam batas normal
Muka : tidak ada oedema, cloaasma, cloasma,
gravidarum tidak ada.
Mata : simetris
Conjungtiva : Anemis
Sclera : anikterik
Kelopak mata : tidak ada oedema.
Hidung : tidak ada polip
Mulut dan gigi : dalam batas normal, tidak ada caries gigi
Telinga : tidak ada serumen
Leher : tidak ada pembesaran kelenjar thyroid
maupun kelenjar limfe.
Dada :
Jantung : reguler
Paru-paru : tidak ada ronchi
maupun wheezing.
Payudara : simetris
Papilla mamae : menonjol
Nyeri tekan : tidak ada
Abdomen
Inspeksi : tidak ada bekas luka operasi,
pembesaran perut. Sesuai usia kehamilan.
Palpasi
·
Leopold I :
TFU 33 cm, bagian fundus teraba lunak
·
Leopold II :
puka
·
Leopold III :
presentasi kepala
·
Leopold IV :
kepala sudah masuk PAP, bagian terbesar kepala belum masuk panggul, 3/5 (Hodge
II).
TBJ :
(33-12) x 155 = 3255 gram.
Auskultasi
DJJ (+) :
140 x/menit
Pinggang
CVAT :
tidak ada nyeri
Anogenital :
tidak diperiksa
Ekstremitas
Tangan dan kaki :
tidak ada oedema
Kuku tangan dan kaki :
tidak pucat
Varices :
tidak ada
Refleks patella :
+/+
Pemeriksan panggul luar :
tidak dilakukan
3.2.4 Pemeriksaan
laboraorium
Hb : 11 gr%
Proteinuria : (-)
Glukos&urin : (-)
3.3
Asessment
G2 PI Ao, gravida 40 minggu, janin hidup tunggal
intrauterine, letak memanjang, presentasi kepala keadaan ibu dan janin baik.
3.4 Planning
1. Memberi
tahu ibu tentang hasil pemeriksaan —► ibu memahami
penjelasan dan mengetahui keadaan kehamilannya
penjelasan dan mengetahui keadaan kehamilannya
2.
Memberi konseling kepada ibu tentang
tanda-tanda persalinan dan
penolong persalinan oleh tenaga kesehatan. —► Ibu mengetahui tanda-
tanda persalinan dan berencana penolong persalinannya bidan yaitu
adanya his atau mules yang teiatur dalam 10 menit sekalih atau
lebih,keluar darah dan lendir.
penolong persalinan oleh tenaga kesehatan. —► Ibu mengetahui tanda-
tanda persalinan dan berencana penolong persalinannya bidan yaitu
adanya his atau mules yang teiatur dalam 10 menit sekalih atau
lebih,keluar darah dan lendir.
3.
Memberi
konseling kepada ibu
tentang persiapan persalinan
dan
persiapan kegawatdaruratan. —► Ibu memahami penjelasan dan telah
mempersiapkan persalinan dan mempersiapkan jika ada
kegawatdaruratan seperti perdarahan post partum dan sebagainya.
persiapan kegawatdaruratan. —► Ibu memahami penjelasan dan telah
mempersiapkan persalinan dan mempersiapkan jika ada
kegawatdaruratan seperti perdarahan post partum dan sebagainya.
4.
Memberi konseling kepada ibu tentang
istirahat, kegiatan seksualitas dan
nutrisi. —► Ibu memahami penjelasan dan mau melaksanakan anjuran
mengenai istirahat, kegiatan seksualitas dan nutrisi.
nutrisi. —► Ibu memahami penjelasan dan mau melaksanakan anjuran
mengenai istirahat, kegiatan seksualitas dan nutrisi.
5.
Memberi penyuluhan kepada ibu tentang
perawatan payudara. —► Ibu
memahami tentang perawatan payudara dan mau mencobanya di rumah.
memahami tentang perawatan payudara dan mau mencobanya di rumah.
6.
Memberi konseling kepada ibu tentang
pemberian ASI eksklusif.—►Ibu
memahami penjelasan dan berencana akan memberikan ASI eksklusif.
memahami penjelasan dan berencana akan memberikan ASI eksklusif.
7.
Membuat kesepakatan dengan ibu tentang
kunjungan ulang. —► Ibu
sepakat melakukan kunjungan ulang satu minggu yang akan datang atau
apabila ada tanda-tanda persalinan seperti adanya his/mules yang teratur
dalam 10 menit sekalih atau lebih, keluar darah dan lendir.
sepakat melakukan kunjungan ulang satu minggu yang akan datang atau
apabila ada tanda-tanda persalinan seperti adanya his/mules yang teratur
dalam 10 menit sekalih atau lebih, keluar darah dan lendir.
BAB IV
PEMBAHASAN
Setelah dilakukan pengkajian
yang dilakukan pada Ny. N maka penulis menemukan kendala dan
masalah :
1. Pengumpulan
Data
Dalam tahap pengumpulan data penulis mendapatkan
kesesuaian antara konsep asuhan dengan tinjauan kasus dari data
subyektif pada Ny.N begitu pula data obyektifnya normal dan penulis
tidak menemukan kesenjangan antara teori dan praktek, karena semua
data yang dibutuhkan sesuai dengan teori dapat diperoleh secara
lengkap di lapangan. Klien sangat kooperatif dalam menyimak
maupun menjawab pertanyaan.
2. Interpretasi
Data
Dari penyimpulan data di dapatkan kesesuaian
antara konsep asuhan kebidanan dengan tinjauan kasus pada
Ny.N.Penulis tidak menemukan kesenjangan antara asuhan kebidanan didalam teori dan
praktek.
3. Identifikasi
Diagnosa
Penulis dapat menegakkan diagnosa sesuai dengan teori, diagnosa
kehamilan normal yaitu tanpa adanya keluhan
dan hasil pemeriksaan fisik yang normal dan hasil pemeriksaan laboratorium baik. Pada kasus Ny. N ditemukan
bahwa Ny. N tidak mempunyai keluhan
dan hasil pemeriksaan fisik, laboratorium baik yaitu Hb 11 gr%, proteinuria dan glukosa urin negatif (Prawirohardjo,2001:281 ). Maka diagnosa kehamilan
Ny. N kehamilan normal karena tidak ada kesenjangan antara teori dan
praktek.4. Identifikasi
4. Kebutuhan Segera
dan Kolaborasi
Penulis dapat memberikan kebutuhan segera pada Ny. N
sesuai dengan penegakan
diagnosa jika terjadi kesenjangan antara teori dan praktek dapat berkolaborasi dengan dr. Spog.
5. Perencanaan
Tahap perencanaan tidak ditemukan kesenjangan antara
asuhan kebidanan didalam teori dan praktek. Perencanaan asuhan
kebidanan pada Ny. N dilakukan sesuai dengan prosedur yang ada.
6. Pelaksanaan
Tahap pelaksanaannya di lapangan asuhan kehamilan normal dapat
diterapkan serta dilaksanakan dengan baik.
Dari rencana yang diterapkan pada Ny. N, tidak ada kesenjangan antara teori dan praktek. Ibu pun terlihat
kooperatif karena telah dijelaskan sebelumnya sehingga tidak mendapat
kesulitan.
7. Evaluasi
Dari hasil asuhan yang diberikan, diharapkan keadaan ibu
dan janin baik, dallam kasus Ny. N rencana dapat
diberikan/dilaksanakan sehingga hasil sesuai dengan yang
diharapkan, kehamilan Ny. N normal
BABV
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Setelah penulis melaksanakan Asuhan
Kebidanan Antenatal Care pada Ny. N dengan kehamilan normal, maka penulis memperoleh
gambaran bahwa :
1. ANC
sangatlah penting bagi ibu hamil, dengan melakukan ANC secara dini saat
diketahui adanya kehamilan maka secara dini pula kelainan-kelainan yang terjadi dapat
dideteksi.
2.
Dalam memberikan asuhan kebidanan ANC harus
secara komprehensif dan sesuai standar sehingga diagnosa dapat ditentukan secara tepat.
3.
Kehamilan normal sangat membutuhkan perawatan
dan asuhan yang bermutu sehingga dapat mencegah adanya komplikasi
dalam kehamilan, persalinan dan nifas.
5.2 Saran
1. Kepada
Ny. N diharapkan memeriksaan
kehamilannya segera mungkin minimal
4x selama masa
kehamilan sebagai upaya
deteksi terhadap komplikasi dan
berusaha untuk melaksanakan penatalaksanaan yang diberikan.
2.
Kepada BPS diharapkan
berupaya melengkapi sarana yang ada sehingga asuhan yang diberikan dapat dipertanggungjawabkan dan terapi yang diberikan
sesuai dengan keadaan.
3.
Kepada petugas kesehatan agar lebih
meningkatkan ketrampilan komunikasi sehingga hubungan yang baik
dapat terjalin sehingga memudahkan dalam setiap pemberian asuhan.
4. Kepada
Prodi D III kebidanan agar memberikan waktu yang cukup kepada mahasiswa
dan memberikan bimbingan secara efektif sebelum mahasiswa terjun ke lahan praktek sehingga setiap asuhan yang diberikan dapat semaksimal mungkin yang akhirnya baik bagi
mahasiswa, ibu hamil, BPS, maupun pihak pendidikan.
No comments:
Post a Comment