BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kontrasepsi adalah upaya untuk mencegah terjadinya kehamilan.
Upaya itu dapat bersifat sementara, dapat juga bersifat permanent. Penggunaan
kontrasepsi merupakan salah satu variable yang mempengaruhi fertilitas.
Pasangan secara sukarela menghindari senggama pada masa subur ibu (ketika ibu
tersebut dapat terjadi hamil), atau senggama pada waktu subur untuk mencapai
kehamilan. Metode keluarga berencana alamiah berdasarkan kesadaran penuh dari
siklus reproduksi ibu tersebut.
Pelayanan dan informasi keluarga berencana merupakan suatu
intervensi kunci dalam upaya meningkatkan kesehatan perempuan dan anak serta merupakan hak asasi
manusia.
Perempuan berusia lebih dari 35 tahun memerlukan kontrasepsi yang
aman dan efektif karena kelompok ini akan mengalami peningkatan morbiditas dan
moratlitas jika mereka hamil.
1.2 Tujuan
1.
Dapat mengetahui, memahami kapan
masa subur berlangsung.
2.
Agar ibu dapat mengetahui cara efektif bila dipakai dengan tertib.
3.
Mampu menerapkan cara kb dengan baik
1.3 Manfaat
1.
Dapat dijadikan reverensi tambahan sebagai kelengkapan ilmu
pengetahuan
2.
Dapat bermanfaat bagi dokumentai dari anak didik untuk kerangka
asuhan
3.
Mengetahui cara KBA dengan
metode Billing
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Metode Lendir Serviks
Metode Lendir Serviks atau Iebih dikenal sebagai
Metode Ovulasi Billings/MOB atau metode dua hari raukosa serviks dan Metode
Simtomtermal adalah yang paling efektif. Cara yang kurang efektif misalnya
Sistem Kalender atau Pantang Berkala dan Metode Suhu Basal yang sudah tidak
diajarkan lagi oleh pengajar KBA. Hal ini disebabkan oleh kegagalan yang cukup
tinggi (> 20%) dan waktu pantang yang Iebih lama. Lagi pula sudah ada cara
lain yang Iebih efektif dan masa pantang Iebih singkat. Di Indonesia dengan surat
dari BKKBN Pusat kepada BKKBN Provinsi
dengan SK 6668/K.S. 002/R2/90, Tgl. 2-5 Desember 1990, Metode Ovulasi Billings (MOB) sudah diterima sebagai
salah satu Metode KB (Mandiri).
Mekanisme Kerja
Untuk kontrasepsi
Senggama dihindari pada masa subur yaitu pada fase siklus
menstruasi di mana kemungkinan terjadi
konsepsi/kehamilan.
Untuk konsepsi/mencapai kehamilan
Sanggama direncanakan pada masa subur yaitu dekat dengan
pertengahan siklus (biasanya
pada hari ke 10 - 15), atau terdapat tanda-tanda adanya kesuburan, ketika
kemungkinan basar terjadinya konsepsi.
Manfaat
Kontrasepsi
·
Dapat digunakan untuk menghindari atau mencapai kehamilan.
·
Tidak ada risiko kesehatan yang berhubungan dengan kontrasepsi.
·
Tidak ada efek samping sistemik.
·
Murah atau tanpa biaya.
Nonkontrasepsi
- Meningkatkan keterlibatan suami dalam
keluarga berencana.
- Menambah pengetahuan tentang
sistem reproduksi oleh suami dan istri.
- Memungkinkan mengeratkan relasi/hubungan
melalui peningkatan komunikasi
antara suami istri/pasangan.
Keterbatasan
·
Sebagai kontrasSptif sedang (9-20 kehamilan per 100 perempuan selama
tahun pertama pemakaian). Catatan untuk Metode Ovulasi Billings bila aturan
ditaati kegagalan 0% (kegagalan inetode/method/a//wre dan 0 - 3% kegagalan
pemakai/ user's failure, yaitu pasangan dengan sengaja atau tanpa
sengaja melanggar aturan untuk mencegah kehamilan).
·
Keefektifan tergantung dari kemauan dan disiplin pasangan untuk
mengikuti instruksi.
·
Perlu ada pelatihan sebagai persyaratan untuk menggunakan jenis
KBA yang paling efektif secara benar.
·
Dibutuhkan pelatih/guru KBA (bukan tenaga medis).
·
Pelatih/guru KBA harus mampu membantu Ibu mengenali masa suburnya,
memotivasi pasangan untuk menaati aturan jika ingin menghindari kehamilan dan menyediakan alat bantu jika diperlukan; misalnya buku catatan khusus, termometer (oral atau suhu basal).
memotivasi pasangan untuk menaati aturan jika ingin menghindari kehamilan dan menyediakan alat bantu jika diperlukan; misalnya buku catatan khusus, termometer (oral atau suhu basal).
·
Perlu pantang selama masa subur untuk menghindari kehamilan.
·
Perlu pencatatan setiap hari.
·
Infeksi vagina membuat lendir serviks sulit dinilai.
·
Termometer basal diperlukan untuk metode tertentu.
·
Tidak terlindung dari IMS termasuk HBV (Virus Hepatitis B) dan HIV/AIDS.
2.2
Yang dapat menggunakan KBA
Untuk kontrasepsi
•
Semua perempuan semasa reproduksi, baik siklus haid teratur maupun tidak teratur, tidak haid baik karena menyusui
maupun pramenopause.
•
Semua perempuan dengan paritas berapa pun tennasuk nulipara.
•
Perempuan kurus ataupun gemuk.
•
Perempuan yang merokok.
•
Perempuan dengan alasan kesehatan tertentu a.l. hipertensi sedang,
varises, dismenorea, sakit kepala sedang atau hebat, mioma uteri, endometritis,
kista ovarii anemia defisiensi besi, hepatitis virus, malaria, trombosis vena
dalam, atau emboli paru.
•
Pasangan dengan alasan agama atau filosofi untuk tidak menggunakan metode lain.
•
Perempuan yang tidak dapat menggunakau metode lain.
•
Pasangan yang ingin pantang sanggama lebih dari seminggu pada
setiap siklus haid.
•
Pasangan yang ingin dan termotivasi untuk mengobservasi, mencatat,
dan menilai tanda dan gejala kesuburan.
Untuk konsepsi
• Pasangan yang ingin mencapai kehamilan, sanggama dilakukan pada
masa subur untuk mencapai kehamilan.
Tabel 12-1: Keadaan yang memerlukan perhatian
Keadaan
|
Anjuran
|
Pengeluaran cairan vagina secara menetap
|
Jelaskan kepada klien bahwa akan terjadi lebih sulit untuk memprediksi kesuburan dengan menggunakan lendir serviks. Jika dia
kehendaki, Bantu ia memilih yang kehendaki, bantu dia memilih metodi lain. Pada Metode Ovulasi Billings
(MOB) klien harus belajar benar-benar untuk mengenal Pola Dasar keTidakSuburan.
|
2.3 Yang Seharusnya Tidak Menggunakan KBA
•
Perempuan yang dari segi umur, paritas atau masalah kesehatannya
membuat kehamilan menjadi suatu kondisi risiko tinggi.
•
Perempuan sebelum mendapat haid (menyusui, segera setelah abortus),
kecuali MOB.
•
Perempuan dengan siklus haid yang tidak teiatur, kecuali MOB.
•
Perempuan yang pasangannya tidak mau bekerjasama (berpantang)
selama waktu tertentu dalarn siklus haid.
•
Perempuan yang tidak suka menyentuh daerah genitalianya.
Instruksi
kepada Klien
• Metode Lendir
Serviks Billings/Metode Ovulasi Billings (MOB).
Anda
dapat mengenali masa subur dengan memantau lendir serviks yang keluar dari
vagina, pengamatan sepanjang hari dan ambil kesimpulan pada malam hari. Periksa
lendir dengan jari tangan atau tisu di luar vagina dan perhatikan perubahan
perasaan kering-basah. Tidak dianjurkan untuk periksa ke dalam vagina.
• Untuk menggunakan Metode Ovulasi Billings (MOB) ini, seorang
perempuan
harus belajar mengenali Pula Kesuburan dan Pula Dasar keTidak-Suburan-
harus belajar mengenali Pula Kesuburan dan Pula Dasar keTidak-Suburan-
nya. Untuk rrenghindari kekehruan dan untuk menjamin keberhasilan
pada awal masa belajar, pasangan diminta secara penuh tidak bersanggama pada
satu siklus, haid, untuk mengenali pola kesuburan dan pola ketidaksuburan.
• Pula Kesuburan
adalah pola yang terus berubah, dan Pula Dasar ke-Tidak-
Suburan
adalah pola yang sama sekali tidak berubah dari hari ke hari. Kedua pola ini
mengikuti kegiatan hormon-hormon (khususnya Estrogen dan Progesteron) yang
mengontrol daya tahan hidup sperma dan pembuahan. Oleh karena itu, dapat
memberi informasi yang dapat diandalkan untuk mendapatkan atau menunda
kehamilan.
• Suatu catatan yang
sederhana dan tepat adalah kunci untuk keberhasilan.
Suatu
rangkaian kode digunakan untuk melengkapi catatan. Kode ini harus cocok dengan
budaya lokal dan dapat digunakan oleh pengguna KBA secara luas. Di beberapa
tempat dipakai tempelan/stiker atau tinta berwarna, di tempat lain lebih praktis
membuat kode yang dapat ditulis dengan tangan; ada juga yang mengkombinasikan
keduanya yaitu kode yang ditulis tangan dengan menggunakan pensil berwarna.
Contoh berikut adalah tabel pencatatan kode untuk siklus normal (teratur) biasa, berkisar antara
28 hari dan siklus normal (teratur) pendek, berkisar antara 20 - 25 hari.
Hari-hari
kering:
Setelah darah haid bersih, kebanyakan Ibu mernpunyai 1 sampai beberapa hari
tidak terlihat adanya lendir dan daerah vagina terasa kering, ini dinamakan
hari-hari kering.
Hari-hari subur: Ketika terobservasi adanya lendir sebelum
ovulasi, Ibu dianggap subur, ketika terlihat adanya lendir, walaupun jenis
lendir yang kental dan lengket. Lendir subur yang basah dan licin mungkin sudah
ada di serviks dan hari subur sudah dimulai.
Hari puncak: Adalah hari terakhir adanya lendir licin, niulur, dan ada
perasaan basah.
Contoh Kode yang Dipakai unluk Mencatut Kesuburan
Pakai tanda * atau merah untuk menandakan
perdarahan (haid).
Pakai huruf X atau hijau untuk menandakan perasaan
kering.
Gambar suatu tanda ((L) ) atau biarkan kosong untuk
memperlihatkan lendir subur yang basah. jernih. licin, dan mulut.
Pakai huruf L atau warna kuning untuk memperlihatkan lendir
tak subur yang
kental, putih, keruh, dan lengket.
2.4 Untuk
Kontrasepsi/Menghindari Kehamilan
•
Lendir mungkin berubah pada hari yang sama, periksa lendir setiap
kali ke
belakang dan sebelum tidur, kecuali ada perasaan sangat basah waktu siang.
Setiap malam sebelum tidur, tentukan tingkat yang paling subur (lihat kode di atas) dan bed tanda pada catatan Ibu dengan kode yang sesuai.
belakang dan sebelum tidur, kecuali ada perasaan sangat basah waktu siang.
Setiap malam sebelum tidur, tentukan tingkat yang paling subur (lihat kode di atas) dan bed tanda pada catatan Ibu dengan kode yang sesuai.
•
Pantang sanggama untuk paling sedikit satu siklus sehingga Ibu
akan kenali
hari-hari lendir, mengenali Pola Kesuburan dan Pola Dasar ke-Tidak-Suburan Ibu dengan bimbingan pelatih/guru KBA.
hari-hari lendir, mengenali Pola Kesuburan dan Pola Dasar ke-Tidak-Suburan Ibu dengan bimbingan pelatih/guru KBA.
•
Hindari sanggama pada waktu haid. Hari-hari ini tidak aman; pada
siklus pendek, ovulasi dapat terjadi pada hari-hari haid.
•
Pada hari kering setelah haid, aman untuk bersanggama selang satu
malam
(aturan selang-seling). Ini akan menghindari Ibu bingung dengan cairan sperma dan lendir.
(aturan selang-seling). Ini akan menghindari Ibu bingung dengan cairan sperma dan lendir.
•
Segera setelah ada lendir jenis apa juga atau perasaan basah muncul, hindari
senggama atau kontak seksual. Hari-hari lendir, terutama hari-hari lendir subur. adalah tidak aman. (aturan awal atau "jika hari basah, Ibu akan memperoleh bayi").
senggama atau kontak seksual. Hari-hari lendir, terutama hari-hari lendir subur. adalah tidak aman. (aturan awal atau "jika hari basah, Ibu akan memperoleh bayi").
•
Tanda hari terakhir dengan lendir jernih, licin dan mulut dengan
tanda X.
Ini adalah hari puncak; ini adalah hari ovulasi dan adalah hari paling subur.
Ini adalah hari puncak; ini adalah hari ovulasi dan adalah hari paling subur.
•
Setelah hari puncak, hindari sanggama untuk 3 hari berikut siang
dan malam. Hari-hari ini adalah tidak aman (Aturan Puncak). Mulai dari pagi
hari keempat setelah kering, ini adalah hari-hari aman untuk bersanggama sampai
hari haid berikutnya bila ingin menghindari kehamilan.
•
Pada siklus yang tidak teratur seperti pascapersalinan atau pramenopause
maka perlu memperhatikan (Pola Dasar ke-Tidak-Suburan) di mana ada waktu 1 – 2 hari.
subur yang menyelingi di antara hari-hari tidak subur. Ibu harus mengamati
perubahan ini dan bila PDTS sudah pulih kembali dan berlangsung minimal 3 hari
berturut-turut tanpa perubahan maka sanggama boleh dilakukan (Aturan Sabar
Menunggu/see and See Rule).
2.5 Perubahan lendir serviks selama
siklus menstruasi
Fase tidak subur sebelum ovulasi
Setelah menstruasi dalam beberapa hari vulva dalam kondisi
kering. Fase ini mungkin tidak ada bila siklusnya pendek dan akan panjang bila
siklusnya panjang , ovnsasi kering di
vulva dan biasanya tidak ditemukan lendir.
Fase subur
Ketika esterogen meningkat, lendir serviks dapat
dirasakan pada vulva. Pada mulanya akan memberikan sensasi lembab dan akan
terdapat sejumlah kecil lendir yang berwarna putih atau krem. Pada tes dengan
jari, lendir cenderung mempertahankan bentuk dan mudah pecah.
Pada fase transisi, jumlah lendir meningkat dan
lendir dengan warna seperti awan dapat dilihat. Elastisitas rendah dan
menimbulkan sensasi basah.
Pada saat mendekati ovulasi, lendir makin banyak
dan mungkin jumlahnya bisa 10 kali lipat. Ini memberikan sensasi licin pada
vulva. Penampakan seperti putih telur yang mentah, tipis, berair, dan
transparan. Pada tes dengan jari, lendir yang sangat subur ini dapat ditarik
sampai beberapa cm sebelum pecah.
Lendir yang subur menjaga kehidupan sperma,
memberinya makan dan membiarkannya melalui serviks. Pada lendir ini, sperma
dapat hidup sampai dengan 3 hari, bahkan pada kasus yang jarang dapat hidup
sampai dengan 5 hari atau lebih.
Hari puncak
Hari puncak menunjukkan hari terakhir dimana
lendir yang elastis, transparan terlihat atau dirasakan.
Fase tidak subur setelah ovulasi
Selama fase setelah ovulasi, setelah hari puncak,
sensasi licin menghilang dan secara tiba-tiba kembali ke kering lagi. Gejala
subyektif ini merefleksikan adanya progesteron, yang menebalkan lendir sehingga
menyumbat serviks dan menghalangi masuknya sperma. Pada pemeriksaan lendir
serviks ini ada beberapa yang harus diingat:
-
Jumlah dan kualitas lendir bervariasi pada seorang perempuan
dengan perempuan lain dan pada satu siklus dengan siklus yang lain.
-
Setiap perubahan sensasi dan bahkan pada sejumlah kecil lendir
harus diperhatikan.
-
Jika menemukan kesulitan dalam mendeteksi lendir dari luar,
kadang-kadang lebih mudah dikenali setelah berolahraga atau setelah buang air
besar.
-
Kegel (gerakan mengerutkan otot panggul bagian bawah seperti
menahan kencing) juga kadang membantu pengeluaran lendir.
Mencatat perubahan lendir serviks
Mencatat lendir pada grafik suhu dan gejala
1. Lendir mesti diperhatikan
selama seharian dan grafik diberi tanda setiap malam.
a. Setiap hari ketika darah sedang keluar, termasuk bercak, diberi
tanda M (menstruasi).
tanda M (menstruasi).
b. Ketika merasakan sensasi kering pada vulva dan lendir tidak
terlihat, diberi tanda K (kering).
terlihat, diberi tanda K (kering).
c. Setiap hari ketika terlihat lendir yang putih atau krem diberi
tanda
L (lendir).
L (lendir).
d. Setiap hari ketika terlihat lendir yang transparan, licin, diberi
tanda
S (subur).
S (subur).
2. Mendeskripsikan dengan
kata-kata sendiri
a. Sensasi: lembab, lengket,
basah, licin
b. Penampakan pada tisu:
putih, krem, berawan, atau transparan.
Pada lendir yang subur kadang-kadang terlihat bercak darah.
Pada lendir yang subur kadang-kadang terlihat bercak darah.
c. Tes dengan jari: lengket,
membenang, atau elastis.
3. Hari Puncak
Hari
ini ditandai dengan memberi tanda silang pada huruf S yang terakhir. Hari ini
dapat diketahui secara restropektif. Pada hari selanjutnya akan terjadi
perubahan lendir menjadi lebih tebal, putih dan lengket atau menjadi kering
lagi.
4. Tanda-tanda
tambahan
Tanda-tanda yang merupakan indikator minor ini juga dicatat.
5. Hubungan
seksual
Karena
cairan semen akan mempengaruhi konsistensi lendir, dicatat dalam grafik dengan
melingkari nomornya.
Indikator ketiga - perubahan pada serviks
Pengamatan pada serviks akan memberikan tambahan
informasi dan sangat
berguna bagi yang mempunyai siklus panjang, selama menyusui atau pada masa
sebelum menopause. Perubahan pertama pada serviks sering terjadi satu atau dua
hari sebelum perubahan pxda lendir serviks dan dapat memberikan tanda awal
sebelum masa subur. Pada umumnya memerlukan waktu dua atau tiga siklus agar
dapat secara akurat mengenai perubahan panjang, posisi, konsistens, dan
terbukanya serviks.
berguna bagi yang mempunyai siklus panjang, selama menyusui atau pada masa
sebelum menopause. Perubahan pertama pada serviks sering terjadi satu atau dua
hari sebelum perubahan pxda lendir serviks dan dapat memberikan tanda awal
sebelum masa subur. Pada umumnya memerlukan waktu dua atau tiga siklus agar
dapat secara akurat mengenai perubahan panjang, posisi, konsistens, dan
terbukanya serviks.
Perubahan pada serviks
sebagai berfkut:
-
Selama fase tidak subur sebelum ovulasi, serviks terletak rendah dalam
vagina dan mudah dieapai oleh ujung jari.
§ Serviks panjang, miring,
dan menempel pada dinding vagina.
§ Terasa kaku, seperti
ujung hidung.
§ Mulut serviks tertutup,
memberikan sensasi seperti lesung pipi ketika disentuh, dan terasa kering
-
Selama masa subur, serviks naik ke atas dalam vagina.
§ Serviks memendek, lurus,
dan terletak di tengah vagina, Sulit
disentuh. Jika teraba terasa lembu seperti meraba bibir bawah.
§ Mulut serviks terbuka,
sehingga dapat masuk ujung jari.
§ Terasa basah dan terdapat
lendir.
-
Fase tidak subur setelah ovulasi, serviks akan kembali ke kondisi
tidak subur dalam waktu 24— 48 jam
Memeriksa Serviks Sendiri
Perubahan serviks dapat dirasakan oleh ujung jari. Sentuhan
yang lembut diperlukan untuk mengenali perubahan serviks dari hari ke hari.
Serviks sebaiknya diperiksa setiap hari pada
waktu yang sama, misalnya sembari mandi pagi. Sebelum memeriksa, kandung kemih
harus kosong (buang air kecil terlebih dahulu). Setiap kali pemeriksaan
sebaiknya menggunakan posisi yang sama, baik berdiri dengan satu kaki dinaikkan
(misal pada ditumpukan pada sisi bak mandi) atau jongkok. Tangan dicuci bersih
dengan menggunakan sabun dan dikeringkan (kuku tangan harus pendek). Jika
memungkinkan menggunakan sarung tangan yang telah disucihamakan. Jari telunjuk
tangan kanan secara perlahan dimasukkan dalam vagina sampai teraba serviks.
Pada perabaan serviks terasa bola licin yang
berlekuk, sedangkan vagina akan teraba lembut, lembab, dan berlekuk-lekuk.
Jika serviks sulit dicapai, rahim dapat didorong
ke bawah dengan menekan perut bagian bawah sedikit tulang pubis dengan tangan
kiri.
Dengan pengalaman, pemeriksaan hanya memakan waktu beberapa detik.
Untuk sebagian perempuan, kadang-kadang lebih
mudah menggunakan dua jari (jari telunjuk dan jari tengah) atau meminta
pasangannya untuk memeriksa. Hal ini masing dimungkinkan, selama sepanjang
siklus pemeriksaan dilakukan oleh orang yang sama dan dengan cara yang sama.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dengan
ketekunan dalam mengenali perubahan fisiologis siklus mentruasi, secara alamiah
dapat mencegah kehamilan maupun merencanakan kehamilan dengan eksifitas yang
tinggi. Bahkan dengan mengetahui adanya kelainan dalam siklus (misalnya siklus anovolatoar)
dapat diketahui adanya masalah, intetilitas yang perlu penanganan yang lebih
lanjut.
3.2 Saran
Perlu
ditekankan fase tidak subur setelah ovulasi merupakan waktu paling aman untuk
melakukan hubungan seksual bila ingin
mencegah kehamilan. Jika saat ovalusi telah ditentukan, tidak ada resiko lebih
lanjut untuk timbulnya kesuburan dalam siklus ini.
No comments:
Post a Comment