BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Penyakit Dangue Haemorrhagic Fever (DHF) merupakan
penyakit demam akut yang disebabkan oleh virus Dangue dengan perantara nyamuk
Aedes Aegypti yang telah tertular melalui gigitan.
Pada umumnya semua pasien yang menderita DHF mengalami
fase demam selama 2-7 hari, kemudian di ikutu oleh fase kritis selama 2-3 hari.
Gejala-gejala umum yang berkaitan dengan permulaan penyakit adalah demam, sakit
kepala yang hebat, nyeri otot / nyeri sendi disertai dengan atau tanpa demam,
nyeri pada pergerakan bola mata dan gangguan rasa pengecapan.
Berdasarkan
hasil praktek di RS pasien yang menderita DHF berjumlah sebagai berikut
Bulan
|
Jumlah
Penderita
|
Oktober
November
Desember
|
4
Orang
17
Orang
20
Orang
|
Pada tahun 2008-2009.
|
1.2 Tujuan
1.2.1
Tujuan Umum
1.
Memperoleh pengalaman secara nyata melakukan asuhan
keperawatan pada pasien yang mengalami DHF.
2.
Mampu memahami dan melaksanakan asuhan keperawatan
secara langsung dan kooperatif. Meliputi aspek bio-psiko-sosial-spiritual
dengan pendekatan proses keperawatan.
1.2.2
Tujuan
khusus
1.
Melaksanakan pengkajian dengan sistematis untuk
mengumpulkan dan menganalisanya.
2.
Menegakkan diagnosa keperawatan yang mencakup keb.bio,
psiko, social, dan spiritual.
3.
Membuat perencanaan tindakan keperawatan sesuai dengan
rencana tindakan yang telah di tentukan berdasarkan kebutuhan dari masalah
pasien.
4.
Mengevaluasi hasil tindakan keperawatan yang telah
dilaksanakan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.
1.3 Manfaat
1.3.1
Bagi Penulis
1.
Penulis dapat mengetahui lebih jauh tentang penyakit
DHF
2.
Penulis dapat mengetahui bagaimana cara pemberian aspek
yang tepat, cepat dan cermat pada khasus DHF.
1.3.2
Bagi Institusi Pendidikan
Laporan ini diharapkan bermanfaat bagi siswa/i anak
didik untuk kerangka acuan dalam pembuatan Askep dan menambah koleksi buku
Askep diperpustakaan.
1.3.3
Bagi Pasien
1.
Pasien dapat mengetahui definisi DHF
2.
Pasien dapat mengetahui tanda dan gejala DHF
3.
Pasien dapat mengetahui penatalaksaan dirumah
1.4 Ruang
Lingkup
Dalam penulisan makalah ini penulis membatasi
permasalahan asuhan keperawatan pada Tn.B dengan diagnosa medis DHF diruang
Yudha di RS.
1.5 Metode
Penulisan
Metode penulisan yang digunakan dalam penyusunan
Laporan Tugas Akhir adalah metode deskripsif dan teknik pengumpulan data
sebagai berikut :
1.
Wawancara
2.
Observasi
3.
Studi Dokumentasi
4.
Studi Kepustakaan
1.6 Sistematika
Penulisan
Sistematika penulisan Laporan Tugas Akhir ini sebagai berikut :
BAB I : PENDAHULUAN,
meliputi : Latar belakang, Tujuan penulisan, Metode penulisan dan Sistematika penulisan.
BAB II : TINJAUAN
TEORITIS, meliputi : Definisi, Etiologi, Patofisiologi, Tanda dan Gejala,
Penatalaksanaan.
BAB III : PEMBAHASAN
AKEB, meliputi : Pengkajian, Diagnosa keperawatan, Perencanaan keperawatan.
BAB IV : PENUTUP,
meliputi : kesimpulan dan Saran.
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
Definisi
DHF
DHF adalah penyakit demam akut dengan cirri-ciri demam
manifestasi pendarahan dan bertendensi mengakibatkan rejatan yang dapat
menyababkan kematian. (buku Kapita Selekta Kedokteran, Jilid II, Edisi III,
halaman 419 tahun 2000)
DHF adalah
salah satu penyakit akut disebabkan oleh virus yang ditularkan oleh nyamuk
“Aedes Aegypti” atau oleh “Aedes Albopictus”. (Kapita Selekta Kedokteran, Edisi
III halaman. 569)
DHF adalah
salah satu penyakit yang disebabkan oleh virus Dangue yang ditularkan oleh
nyamuk “Aedes Aegypti” oleh gigitannya. (Depkes pada tahun 2006)
|
Etiologi
Virus Dangue Serotipe 1,2,3 dan 4 yang ditularkan
melalui vector Nyamuk Aedes Aegypti, Nyamuk Albopictus. Aedes polynesiensis,
dan beberapa spesies lain merupakan vector yang kurang berperan. Infeksi dengan
salah satu serotype akan menimbulkan anti bodi seumur hidup terhadap serotype
bersangkutan tetapi tidak ada perlindungan terhadap serotype lain.
Patofisiologi
Virus dangue dibawa oleh nyamuk Aedes Aegypti dan
Aedes Albopictus sebagai vector ketubuh manusia melalui gigitan nyamuk
tersebut. Infeksi yang pertama kali dapat memberi gejala sebagai DD. Apabila
orang itu mendapat infeksi berulang oleh tipe virus Dangue yang berlainan akan
menimbulkan reaksi yang bebeda. DBD dapat terjadi bila seseorang yang telah
terinfeksi Dangue pertama kali, mandapat infeksi berulang virus Dangue lainnya.
Virus akan bereplikasi dinodus limfatikus regional dan menyebar kejaringan
lain, terutama ke system retikoloen dotelial dan kulit secara bronkogen maupun
hematogen. Tubuh akan membentuk komplek virus anti bodi dalam sirkulasi darah
sehingga akan mengakibatkan system komplemen yanga berakibat dilepaskannya
anafilaktoksin C3a dan C5a sehingga premeabilitas dinding pembuluh darah
meningkat. Akan terjadi jika agregasi trombosit yang melepaskan ADP, trombosit
melepaskan vasoa aktif yang bersifat meningkatkan permeabilitas kapiler dan
melepaskan trombosit, tiga factor yang merangsang koagulasi intravaskuler.
Terjadinya aktifitas factor Hagemen (Faktor XII) akan menyebabkan pembekuan
intravaskuler yang meluas dan meningkatkan permeabilitas dinding penbuluh
darah.
Tanda
dan Gejala
1.
Panas tinggi mendadak terus menerus selama 2-7 hari,
sakit kepala, pusing, nyeri otot, mual dan muntah, tampak lemah dan lesu, suhu
badan antara 38-40 derajat celcius atau lebih, anorexia.
2.
Muncul bintik-bintik merah pada kulit, seperti bekas
gigitan nyamuk disebabkan pecahnya pembuluh darah kapiler dikulit serta
menurunnya sel darah pembeku (trombosit). Untuk membedakannya, kulit di
renggangkan dan di tekan tidak mau hilang, bila bintik-bintik merah itu hilang
berarti bukan DBD.
3.
Kadang-kadang terjadi pendarahan dihidung (mimisan) dan
gusi berdarah.
4.
Mungkin terjadi berak darah atau muntah darah.
5.
Bila tidak di obati, penderita akan mengeluh nyeri ulu
hati, karena terjadi pendarahan di lambung.
6.
Bila sudah parah penderita akan gelisah, ujung tangan dan kakinya berkeringat.
Bila tidak segera ditolong di RS dalam 2-3 hari dapat meninggal dunia.
a.
Derajat beratnya DBD secara klinis dibagi sebagai
berikut :
1)
Derajat I (ringan), terdapat demam mendadak 2-7 hari
disertai gejala klinis lainnya dengan manifestasi pendarahan. Uji torniket
2)
Derajat II (sedang), ditemukan pula pendarahan kulit
dan manifestasi pendarahan lain.
3)
Derajat III, ditemukan tanda-tanda dini renjatan.
4)
Derajat IV, terdapat DSS dengan nadi dan tekanan darah
tidak terukur.
Penatalaksanaan
- Tirah baring
- Makan lunak dan bila belum nafsu makan diberi minum, 1,5-2 liter dalam 24 jam (susu, air dengan gula atau sirop) air tawar + garam.
- Medika mentosa yang bersifat simtomasis untuk hipereksia dapat di berikan kompner, antipiretik golongan asetaminofen, eukinin, atau dipiron dan jangan diberikan asetosal karena berbahaya pendarahan.
- Antibiotic diberikan bila terdapat kemungkinan terjadi infeksi sekunder pada pasien dengan tanda renjatan dilakukan :
a.
Pemasangan infuse dan dipertahankan selama 12-48 jam
setelah renjatan di atasi.
b.
Observasi keadaan umum nadi : tekanan darah, suhu, dan
pernafasan tiap jam, serta Hb dan Ht, tiap 4-6 jam pada hari pertama
selanjutnya tiap 24 jam.
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN
Pengkajian
- Biodata
a.
Identitas Pasien
Nama :
Tn. B
Umur :
21 Tahun
Jenis Kelamin :
Laki-laki
Suku/Bangsa :
Jawa
Agama :
Islam
Pekerjaan : Mahasiswa
Pendidikan :
Masih Sekolah
Tanggal Pengkajian :
12 Januari 2009
b.
Identitas Penanggungjawab
Nama :
Tn. Djodi Rusmanto
Umur :
50 Tahun
|
Agama :
Islam
Pekerjaan : TNI
Hub. Dengan Pasien :
Ayah Pasien
- Keluhan Utama
Anorexia (tidak mau makan)
- Riwayat Kesehatan
a.
Riwayat Kesehatan Sekarang
Pasien dating melalui UGD pada tanggal 04/01/2009 diantar oleh
keluarganya dengan keluhan pusing, mual, panas tinggi jika malam hari, BAB
mencret pada saat di kaji pasien hanya mengeluh tidak mau makan dikarenakan
mulut terasa pahit. Pasien mau makan bila dibujuk dan pasien tidak mau makan
bila tidak dibujuk.
b.
Riwayat Kesehatan yang Lalu
Ibu pasien mengatakan pasien baru pertama kali mengalami DHF dan tidak
mempunyai penyakit lain.
c.
Riwayat Kesehatan Keluarga
Pasien tinggal bersama Ayah, Ibu dan 2 orang adiknya. Keluaga pasien
tidak ada yang mengalami sakit yang sama.
- Keadaan Umum
a.
Tingkat kesadara :
Compos mentis
b.
Tanda-tanda vital
Tekanan darah : 110/50mmHg Suhu : 36 derajat celcius Nadi : 80X/menit
Respirasi : 30X/menit
c.
Penampilan umum :
Pasien terlihat agak lemah dan lesu.
- Pemeriksaan Fisik
a.
Kulit
·
Warna kulit :
Kuning
·
Tekstur Kulit :
Lembab dan elastis
b.
Kuku
·
Keadaan kuku :
Bersih (tidak ada kotoran)
·
Warna :
Merah muda
c.
Kepala
·
Bentuk kepala :
Simetris
·
Kelainan :
Tidak ada
·
Keadaan rambut :
Sedikit acak-acakan
·
Kulit kepala :
Sedikit kotor
d.
Mata
·
Sklera :
Anikterik
·
Konjungtiva :
Anemis
·
Reflek cahaya :
Normal, ditandai pada saat dilakukan
reflek cahaya dengan pen laigh mata pasien langsung berkedip.
·
Pupil :
Isohor, normal bila di dekatkan dengan
cahaya mengecil dan bila dijauhkan cahaya membesar.
·
Kelainan :
-
e.
Hidung
·
Fungsi Penciuman :
Normal ditandai bisa mencium bau minyak kayu putih
·
Bentuk :
Simetris
·
Serumen :
Tidak ada
·
Kelainan :
Tidak ada
f.
Telinga
·
Fungsi pendengaran : Normai, di tandai bisa
mendengarkan pertanyaan perawat
·
Bentuk :
Simetris
·
Keadaan :
Bersih
g.
Mulut
·
Fungsi pengecapan : Terasa pahit dan asam
·
Kebersihan gigi :
Bersih
·
Kelainin bibir :
Hiperemis conted (kering)
h.
Dada dan Paru-paru
·
Bentuk :
Simetris
·
Frekuensi nafas :
Tidak dikaji
i.
Abdomen
·
Nyeri tekanan :
Normal, di tandai tidak ada nyeri tekan
j.
Genetalia
·
Keadaan Rektum :
Bersih
k.
Kekuatan Otot
·
Reflek Bisep :
Normal, ditandai pada saat diperiksa dengan reflek hamer ada pergerakan
·
Reflek Trisep :
Normal, ditandai pada saat diperiksa dengan reflek hamer ada pergerakan
·
Reflek Patela :
Normal, ditandai pada saat diperiksa dengan reflek hamer ada pergerakan
·
Reflek Baby-sky :
Normal, datandai pada saat dilakukuannya pemeriksaan pada telapak kaki bergerak
- Aspek Psiko-sosial-spiritual
a.
Aspek psikologis
Pasien terlihat gelisah dan cemas
b.
Aspek social
Hubungan pasien dengan keluarga, pasien lain dan
perawat baik
c.
Aspek spiritual
Pasien kurang memperhatikan agama terutama sekarang dalam keadaan sakit,
misalnya dalam beribadah. Tapi pasien yakin bahwa dia akan sembuh dari
peyakitnya.
- Aktivitas Daily Living
No
|
Jenis
Aktifitas
|
Saat
Sehat / dirumah
|
Saat
Sakit / di RS
|
1
2
3
4
5
|
Nutrisi
·
Frekuensi
·
Jenis makanan
·
Porsi makanan
·
Kesulitan
Minuman
·
Jenis air minum
·
Frekuensi
·
Kesulitan
Personal
Hygiene
·
Frekuensi Mandi
·
Sikat gigi
·
Keramas
Eliminasi
A.Eliminasi Fecel
·
Warna feces
·
Konsistensi feces
·
Kelainan
Istirahat /
tidur
·
Mulai tidur
·
Lamanya tidur
·
Sering terjaga
|
2X-3X / hari
Nasi, lauk
pauk, sayur
1 porsi
Tidak ada
Air putih
7-8 gelas /
hari
Tidak ada
2X sehari
2X sehari
2 hari 1X
Lancar
Kuning
tengguli
½ padat + cair
½
Tidak ada
Tidak tentu
6 jam / hari
-
|
3X / hari
Nasi, lauk,
kue, sayur
¼ porsi
Mual terasa
pahit
Air putih
5-6 gelas /
hari
Tidak ada
1X dicit (air
hangat)
1X sehari
-
Lancar
KUning khas
½ padat + ½
cair
Tidak ada
Tidak tentu
8 jam / hari
-
|
- Daftar Penunjang
A.
Pemeriksaan Diagnostik
No
|
Tanggal
|
Jenis
pemeriksaan
|
Hasil
|
Nilai normal
|
1
|
12 Januari
2009
|
Laboratorium :
-Haemoglobin
-Leukosit
-Haemotokrit
Thrombosit
|
13,0
9,800
35,5
285.000
|
Pria : 14-18 gr %
Wanita : 12 gr
%
5.000-10.000
/mm3
Pria : 40-48 gr %
Wanita : 37-43
gr %
200.000-500.000
|
Pemberian obat-obatan
·
Th / inved RL 25 tetes / menit
·
Cloramphenicol tab 3X1 sehari
·
Metacloramid injeksi 3X1 ampul
·
Ranitidin injeksi 2X1 ampul
·
Antrain injeksi 2X1 ampul
·
Cofotikdosis 1 jr
·
Metollop no vasin lap
·
Afotnxre
B. Analisa Data
No
|
Data
|
Etiologi
|
Masalah
|
1
2
3
|
DS : - Pasien mengatakan tidak nafsu makan
Do : - kondisi pasien lemah dan lesu
5. hanya
menghabiskan ¼ porsi
6.
tampak mual-mual
Ds : - pasien mengatakan selama di RS tidak pernah
melakukan kebersihan tubuhnya
Do : - pasien terlihat dari keadaan rambut dan
kulit kepala sedikit kotor
Ds : - pasien mengatakan takut dan cemas Karena
penyakitnya
7. pasien
terlihat gelisah
8. pasien
tampak bertanya-tanya kepada perawat tentang penyakitnya
|
Karena mual,
peningkatan asam labung
Kelemahan
fisik
Kurang
informasi
|
-gangguan
pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
Kurangnya
perawatan diri : PH (personal hygiene)
Gangguan rasa
aman : Ansietas
|
Diagnosa
Keperawatan
- Gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh. b/d Anorexia
- Kurangnya perawatan diri : PH (personal hygiene) b/d kelemahan fisik
- Gangguan rasa aman : Ansietas b/d kurangnya informasi
Perencanaan
|
|
|
|
Perencanaan
|
|
|
Diagnosa
keperawatan
|
Tujuan
|
Intervensi
|
Implementasi
|
Evaluasi
|
1
|
Gangguan
pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan adanya
peningkatan asam lambung. Ditandai oleh :
|
|
|
|
|
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Asuhan keperawatan yang penulis berikan dengan
diagnosa Medis DHF meliputi : pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan,
implementasi, evaluasi.
Dalam pengkajian di dapatkan data pusing, mual, panas
pada malam hari, tapi pada saat di kaji pasien tidak mau makan sehingga di
dapatkan 3 diagnosa keperawatan yaitu :
- Gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d Anorexia
- Kurang perawatan diri : personal hygiene b/d kelemahan fisik
- Ganggun rasa aman : Ansietas b/d kurangnya informasi
Setelah membuat perencanaan dan dilakukan Implementasi atau tindakan
keperawatan maka masalah teratasi.
Ø
DHF adalah suatu penyakit demam akut yang
disebabkan oleh virus Dangue yang ditularkan oleh gigitan nyamuk Aedes Aegypti.
Ø
DHF adalah penyakit demam akut dengan ciri-ciri
manifestasi pendarahan dan bertendensi mengakibatkan kematian.
4.2 Saran
Saran-saran yang penulis kemukakan disesuaikan dengan
hasil selama melakukan asuhan keperawatan dan kesenjangan yang ada selama pasien
dirawat.
4.2.1
Bagi RS :
Agar lebih ditingkatkan lagi pelayanan
kesehatannya dan dalam pemberian asuhan
keperawatan lebih kompeten.
4.2.2
Bagi Institusi : Agar lebih menambah koleksi buku-buku diperpustakaan
agar meningkatkan kualitas siswa dan siswi dalam memudahkan dalam penulisan
tugas akhir.
4.2.3
Bagi Pasien :
- Pasien dapat mengerti defisiensi DHF
-
Pasien dapat mengerti tentang cara penanggulangan bila
terkena DHF lagi
SATPEL
(SATUAN PENYULUHAN)
Pokok
Bahasan : Pencegahan penyakit
DHF
Sub
Pokok Bahasan : - Definisi
DHF
-
Gejala DHF
-
Tanda dan gejala
Sasaran
: Pasien dan
keluarganya
Tempat
: RST Tingkat III
Ciremai Ruang Yudha
Waktu
: Hari / tanggal : Senin, 12 Januari 2009
pukul :
11.30 WIB
I.
Tujuan
A.
Tujuan instruksional umum (TIU)
Setelah mendapatkan penyuluhan pasiend
an keluarganya diharapkan dapat memahami tentang DHF.
B.
Tujuan instruksional khusus (TIK)
Setelah mendapatkan penyuluhan pasien dan keluarganya
dapat :
-
Menjelaskan pengertian DHF
-
Menyebutkan gejala DHF
-
Menyebutkan upaya pencegahan
DHF
II.
Metode
Metode yang digunakan :
- Diskusi lisan
- Tanya jawab
III. Media
Famplet
IV. Materi
Penyuluhan
a.
Pengertian DHF
b.
Gejala DHF
c.
Upaya pencegahan DHF
Penjelasan
a.
Pengertian
DHF (Dengue haemorrhagic Fever) adalah
suatu penyakit akut yang disebabkan oleh nyamuk Aedes Aegypty yang sudah
tertular virus Dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk.
b.
Gejala klinis
-
Mendadak panas tinggi ± 2 – 7 hari
-
Tampak lemah dan lesu
-
Sering terasa nyeri pada ulu hati.
-
Tampak bintik – bintik merah
pada kulit
-
Hari ketiga ditandai prescok
-
Bila sudah parah penderita gelisah
-
Tangan dan kaki penderita dingin dan berkeringat.
-
Kadang – kadang terjadi perdarahan dihidung (mimisan)
-
Mungkin terjadi muntah darah.
c.
Upaya pencegahan penyakit FHF
1.
membersihkan halaman rumah dari kaleng – kaleng bekas,
botol-botol epceh dan benda lain-lainnya, yang memungkinkan bersarangnnya
nyamuk.
2.
menguras tempat penyimpanan air, bak mandi, WC, drum
dan lain-lain seminggu sekali.
3.
menutup kembali tempayan rapat-rapat setelah
pengambilan air
4.
untuk tempat air yang tidak memungkinkan / sulit
dikuras, taburkan bubuk abate kedalam genangan air tersebut. Ulangi hal ini
setiap 2 -3 bulan sekali.
V.
Evaluasi
Procedure :
Jenis :
Bentuk :
SOAL ..
1.
Apakah pengertian DHF ?
2.
Sebutkan gejala klinis DHF, minimal 2 ?
3.
Sebutkan pencegaan penyakt DHF, minimal 2 ?
Jawaban
1)
DHF (Dengue Hemorrhagic) adalah suatu penyakit akut
yang disebabkan oleh nyamuk aedes aegepty yang sudah tertular virus dengue yang
ditularkan dari gigitanya.
2)
Gejala DHF antara lain :
-
Mendadak panas tinggi ± 2 – 7 hari
-
Tampak lemah dan lesu
-
Sering terasa nyeri
-
Tampak bintik -
bintik
3)
Cara pencegahan penyakit DHF antara lain :
a.
Membersihkan halaman rumah dari kaleng –kaleng bekas,
pecahan kaca dan benda lainnya yang dapat memungkinkan bersarangnya penyakit.
b.
Menguras tempat penyimpanan air, WC, drum, dan
lain-lain seminggu sekali.
c.
Menutup kembali tempayan rapat.
d.
Memberikan bubuk abate pada tempat yang susah dikuras.
No comments:
Post a Comment